Berita

Andi Arief/Net

Politik

Andi Arief: Sabar Pak Prabowo, Keadaan Memang Tidak Normal Di Bawah Jokowi

KAMIS, 06 DESEMBER 2018 | 08:47 WIB | LAPORAN:

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief memaklumi
kemarahan Prabowo Subianto terhadap media yang dianggap tidak objektif memberitakan Reuni Akbar Mujahid 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (2/12) lalu.

Prabowo geram nyaris tidak ada media arus utama yang memberitakan momentum itu.

Andi pun membandingkan di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), apapun demonstrasi tidak pernah dilarang. Apalagi sampai menelepon media televisi untuk melarang siaran.

Andi pun membandingkan di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), apapun demonstrasi tidak pernah dilarang. Apalagi sampai menelepon media televisi untuk melarang siaran.

"Presiden dari TNI memberi jalan pers sebebas-bebasnya. Mungkin Pak Prabowo kesal kok di zaman presidennya sipil seperti sekarang kok pers bisa set back," kata Andi di Jakarta, Kamis (6/12).

Prabowo, saran Andi, sebaiknya lebih sabar menghadapi gejala set back pers Indonesia.

"Saya bisa memahami kemarahannya, tapi saya kira inilah saatnya bijaksana menghadapi situasi seburuk apapun. Keadaan memang tidak normal di bawah Presiden Jokowi," ujar mantan staf khusus presiden era SBY ini.

Jika banyak media bersikap pro Jokowi, menurut Andi, masih ada upaya lain yang bisa ditempuh. Salah satunya menggunakan agresifitas pengguna sosial media, minimal yang 13,4 juta pengguna.

"Bukankah masih ada 13,4 pemegang HP yang hampir semua bersosial media," katanya.

Dulu era pemerintahan Suharto, ulas Andi lebih lanjut, semua media tidak berdaya menghadapi selebaran dan pionir internet. Di Iran, pemerintahan otokrasi ketika tahun 1979, tumbang dikalahkan oleh revolusi dengan xeroxisasi.

Xeroxisasi ini maksudnya adalah perlawanan Ayatullah Khomeini terhadap penguasa tirani Iran dari pengasingan di Prancis melalui pidato, ceramah, atau khotbah, yang selanjutnya diperbanyak dengan mesin fotokopi merek Xerox dan simpatisannya disebarluaskan ke seantero negeri Iran.

"Arab Spring gunakan sosial media, people power setelah Marcos di Filipina gunakan SMS," urai Andi memberi contoh.

Sekali lagi, ia mengimbau Prabowo agar bersabar. "Sabar hadapi media yang telah berposisi," imbuh Andi.[wid] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya