Berita

Pelapor dan kuasa hukumnya/RMOL Jateng

Nusantara

Kasus Makian Bupati Boyolali Terhadap Prabowo, Pelapor Diperiksa Tiga Jam

SENIN, 03 DESEMBER 2018 | 14:43 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Polda Jawa Tengah mulai menindaklanjuti kasus makian Bupati Boyolali Seno Samodro terhadap Capres Prabowo Subianto saat aksi demo 'Membela Tampang Boyolali.' Hari ini, Senin (3/12), penyidik Ditreskrimum Polda Jateng meminta keterangan Ahmad Iskandar sebagai pelapor.  

Keluar dari ruang pemeriksaan, Ahmad mengaku diperiksa selama tigam oleh penyidik. Ada 16 pertanyaan yang diajukan terhadapnya.

Beralsan lelah menjalani pemeriksaan, Ahmad meminta kuasa hukumnya untuk menjelaskan lebih lanjut perihal pemeriksaan tersebut. Kuasa hukum yang juga Advokat Pembela Prabowo, Hanfi Fajri mengungkapkan pemanggilan ini merupakan tindak lanjut laporan Ammad ke Mabes Polri pada 5 November lalu.


"Ini tindak lanjut laporan 5 November lalu. Pada hari ini agenda pemeriksaan pelapor dan dua saksi yang kita ajukan," kata Hanfi seperti dilansir RMOL Jateng.

Hanfi meminta, kasus ujaran kebencian yang diduga dilakukan Bupati Boyolali itu ditangani dengan cepat, sebagaimana polisi  menangani kasus ujaran kebencian lainnya, seperti ceramah ustad Bahar bin Smith.

“Kami ingin segera diproses karena menyangkut kepala daerah yang tidak beretika. Perbandingan kasus Pak Jokowi yang dikatakan banci oleh habib Bahar bin Smith diproses cepat, kenapa proses Bupati Boyolali lambat," ujar dia.

Hanfi menyayangkan harus ada pelimpahan kasus dari Mabes Polri ke Polda Jateng sehingga penanganan terkesan lambat. Selain itu jika memang ada kekurangan alat bukti atau keterangan, seharusnya bisa segera mengirim Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP).

"Kita buatnya locus ada dua, dari berita online kemudian lihat dari video, kemudian locus di Boyolali. Akibatnya tidak hanya di Boyolali, tapi Jakarta dan sejumlah daerah yang peduli yang mendukung pak Prabowo apalagi ini masanya pemilu. Kita lapor juga ke Bawaslu dan ombudsman," tandas Hanfi. [yls]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya