Berita

Ilustrasi/Net

Jaya Suprana

Gara-Gara Beda Capres

SABTU, 01 DESEMBER 2018 | 06:32 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

KANTOR Berita Politik RMOL 26 November 2018 memberitakan bahwa Kepolisian Resor (Polres) Sampang, Jawa Timur berhasil mengungkap motif Idris menembak Subaidi yang berprofesi tukang gigi hingga meninggal.

Cekcok

Keduanya terlibat cekcok akibat beda calon presiden. "Korban mengunggah video tersangka di Facebook dan dengan kata kasar mengancam akan membunuh tersangka. Makanya tersangka sakit hati," kata Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman.


Budi menjelaskan kronologi penembakan tersebut bermula dari unggahan di media sosial Facebook. Idris mengomentari sebuah foto tentang ancaman seseorang terhadap pendukung calon presiden dengan tulisan "Siapa pendukung capres ini akan merasakan pedang ini". Tersangka pun memberi komentar dalam status itu dengan "Saya ingin merasakan tajamnya pedang itu".

Kemudian, Idris didatangi beberapa orang, di antaranya pemilik foto yang menanyakan maksud dari komentar Idris. Kedatangan sejumlah orang itu ke rumah Idris terekam dalam sebuah video yang kemudian diunggah Subaidi ke Facebook.

"Nah, usut punya usut ternyata HP (isi rekaman video) ini pernah dijual ke toko,  lalu dijual lagi dan sampailah di tangan korban." demikian Budi.


Menyalah-gunakan

Semoga berita tragis itu bukan hoax karena diberitakan oleh RMOL sebagai kantor berita anti hoax. Namun apabila berita itu bukan hoax maka kita semua layak makin kuatir tentang medsos disalah-gunakan untuk merusak peradaban bangsa Indonesia.

Memprihatinkan bahwa demokrasi yang menghadirkan pemilu sistem satu-rakyat-satu-suara di persada Nusantara bukan memperbaiki namun malah merusak suasana kehidupan politik akibat disalah-gunakan  sebagai alasan untuk saling hujat, fitnah dan lapor ke polisi. Menjelang pilpres 2019 suasana saling membenci bukan membaik namun malah memburuk menjadi saling membunuh.

Membenar-gunakan

Gara-gara cekcok akibat perbedaan pilihan calon presiden, sesama rakyat Indonesia tega menembak mati sesama rakyat Indonesia. Pilpres dengan sistem satu-rakyat-satu-suara sesuai amandemen UUD 1945 alih-alih  meningkatkan kesejahteraan malah meningkatkan kebencian antar sesama rakyat Indonesia.

Tampaknya sudah tidak cukup lagi sekedar saling hujat,fitnah dan lapor ke polisi namun malah meningkatkan kekerasan batin menjadi kekerasan raga dalam bentuk pembinasaan oleh manusia terhadap manusia sesama warga Indonesia.

Semoga peristiwa pembunuhan akibat cekcok pilpres di Sampang merupakan shock therapy agar kita semua tersadar untuk berhenti menghanyutkan diri ke dalam arus kebencian demi bersikap lebih arif bijaksana dalam membenar-gunakan pesta demokrasi sebagai kesempatan  memilih pemimpin terbaik bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia. MERDEKA![***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya