Berita

Lion Air/Net

Nusantara

TRAGEDI JT-610

KNKT Butuh Waktu Dua Bulan Pahami Boeing 737 Max 8

KAMIS, 29 NOVEMBER 2018 | 22:55 WIB | LAPORAN:

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membutuhkan waktu untuk mempelajari pesawat Boeing 737 max 8.

Sub Komite Investigasi KNKT, Nurcahyo Utomo mengatakan investigasi pesawat Air Asia yang jatuh beberapa waktu lalu membutuhkan waktu dua bulan, demikian juga dengan investigasi Lion Air PK-LQP.

"Saya butuh dua bulan untuk kita melakukan investigasi Air Asia. Untuk ngerti sistem pesawat kita butuh waktu dua bulan. Jadi ini kita juga masih belajar untuk memahami pesawatnya seperti apa," ungkap Nurcahyo usai jumpa pers di Kantor KNKT, Gambir, Jakpus, Kamis (28/11).


Pihaknya, kata Nurcahyo, telah memiliki beberapa catatan. Namun, hal itu belum dapat dipastikan terkait proses yang dilakukan pihak enginering.

Sebelumnya, KNKT mengklarifikasi hasil investigasi awal yang menyebutkan Lion Air PK-LQP tidak laik terbang karena mengalami gangguan pada sensor Angle of Attack (AoA) namun langsung diganti dan diuji sebelum penerbangan Denpasar-Jakarta. Namun, rilis investigasi awal itu diralat KNKT.

Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT, Ony Suryo Wibowo menyebutkan bahwa pesawat tersebut laik terbang.

"Pesawat Lion Air yang telah dinyatakan oleh KNKT bahwa pesawat Lion Air PK-LPQ  apakah penerbangan JT-043 dari Denpasar menuju Jakarta atau penerbangan JT 610 dari Jakarta direncanakan menuju Pangkal Pinang kedua dua nya adalah laik terbang," tandasnya. [lov]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya