Berita

Foto/Net

Bisnis

Jokowi Putuskan Coret UMKM dari Relaksasi DNI

Dengarkan Keluhan Pengusaha
KAMIS, 29 NOVEMBER 2018 | 08:49 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Presiden Jokowi menegaskan akan mencoret Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Pemerintah berkomitmen terus menjaga keberlangsungan bisnis UMKM.

Kemarin, Jokowi menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah. Turut men­dampingi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung polemik relaksasi DNI yang dikeluhkan pengusaha karena ditakutkan mengancam keberlangsungan UMKM.


"DNI masih menjadi masalah, Kadin dan Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) komplain. Perpres (Peraturan Presiden) belum saya tanda tangani.; Tidak perlu ragu, saya pastikan keluarkan UMKM dari relaksasi DNI. Saya putuskan di sini," ujarnya yang disambut tepuk tangan anggota Kadin.

Menurut dia, pemerintah dan dirinya sangat komitmen ter­hadap UMKM. Apalagi, dia dan keluarganya tumbuh dari UMKM. Bahkan, anak-anaknya juga berjualan martabak.

"Saya ini alumni UMKM. Anak-anak saya juga masuk dalam kategori UMKM, jualan martabak, jualan pisang. Mayoritas pengusaha Indonesia juga UMKM. Jadi sekali lagi, jangan meragukan komitmen saya terhadap UMKM," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, saat ini terda­pat sekitar 62 juta unit usaha UMKM dengan serapan tenaga kerja sebesar 116 juta orang. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mencapai 60 persen.

Komitmen pemerintah lainnya terhadap UMKM juga tercermin dalam kebijakan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 23 persen menjadi 7 persen per tahun. Bahkan, pe­merintah juga menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen.

Wakil Ketua Umum Kadin Bambang Soesatyo mengapre­siasi ketegasan Presiden Jokowi mencabut UMKM dari relak­sasi DNI pada Paket Kebi­jakan Ekonomi XVI. "Kita patut acungkan jempol kepada Presiden yang telah menunjuk­kan keberpihakannya kepada sektor UMKM," ujarnya.

Menurut dia, salah satu cara mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang berkea­dilan adalah dengan memperkuat UMKM serta mendorong ekspor nasional dan pembangunan in­dustri yang berdaya saing.

Meningkatnya ekspor khusus­nya dari sektor UMKM, menurut Ketua DPR itu, akan menjadikan neraca perdagangan Indonesia surplus dan dalam waktu ber­samaan memperkuat cadangan devisa negara.

"UMKM harus didorong berorientasi ekspor dan menjadi­kan ekspor lebih atraktif. Dengan demikian, pelaku industri ter­tarik memasarkan produknya di luar negeri. Pemerintah bisa memberikan insentif yang me­narik kepada para pelaku industri untuk meningkatkan ekspor," ujar Bamsoet

Salah satu insentif yang bisa diberikan adalah di bidang fiskal. Insentif ini berupa pemotongan atau penghilangan pajak untuk produk barang dan jasa yang diekspor.

Untuk diketahui, sebelumnya Kadin meminta pemerintah menunda pelaksanaan relak­sasi DNI, khususnya mengenai UMKM. Alasannya, mereka tidak dilibatkan dalam pembuatannya.

"Terkait relaksasi DNI, ber­dasarkan masukan dan saran dari semua pengusaha dan asosiasi, kami minta ditin­jau ulang. Karena ini kami tidak mudah mengerti, apalagi masyarakat. Saat ini sudah ter­bentuk persepsi yang bercampur dan jadi tidak kondusif," ujar Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya