Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Arief Poyuono Meluruskan Logika, Jalan Tol Untuk Mengeksploitasi

RABU, 28 NOVEMBER 2018 | 20:09 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mencoba memberikan perspektif lain terkait upaya pemerintahan Joko Widodo mengejar pembangunan infrastruktur berupa jalan tol.

Perspektif Airef Poyuono yang dikenal kerap bicara apa adanya dan blak-blakan itu disampaikan dalam bentuk syair, dan diterima redaksi Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 28/11).

Berikut petikannya:

Wong bangun jalan tol dari hasil utang dan banyak dikuasai oleh perusahaan asing, kok dibanggakan sih oleh Kang Mas Joko Widodo.

Kang Mas, jalan tol yang dibangun Kang Masitu sebuah alat untuk mengeksploitasi duit masyarakat Indonesia dalam jangka puluhan tahun ya Kang Mas.  

Eh, seperti jalan tol Bakauhuni-Palembang, malah disuruh buru-buru kelar sama Kang Mas Joko Widodo. Biasa, mau pamer ya Kang Mas.

Masyarakat udah cerdas Kang Mas, masyarakat butuhnya jalan raya atau jalan negara yang lebar, mulus, dan terang kalau malam, serta gratis. Bukan jalan tol yang tarifnya mahal.

Dan yang Paling dibutuhkan  masyarakat, ketika belanja sembako tidak merasa harganya mahal, dan lapangan kerja banyak tersedia, Kang Mas.

Begini loh Kang Mas, ya aku jelaskan.

Nanti diburu-buru penyelesaiannya malah mutu bangunan imfrastrukturnya jadi tidak berkualitas. dan jika dioperasikan terjadi kecelakaan akibat konstruksi infrastrukturnya rendah. Makan korban jiwa lagi.

Tidak penting pamer-pamer bangun infrastruktur seperti jalan tol Bakauhuni-Palembang, sebab itu proyek kan sudah dicanangkan sebelumnya oleh Pemerintahan SBY-Boediono dalam RPJM, dan masuk proyek strategis di era Pak SBY.

Dan sesuai RPJM kan memang  dibangunnya dimulai 2015. Begitu juga tol-tol di Jawa semua sudah masuk program pembangunan di periode 2015 yang dicanangkan SBY. Siapapun Presiden yang terpilih sebagai hasil Pilpres 2014 memang harus bangun tol-tol tersebut.

Kayak proyek Asian Games, seperti pembangunàn  LRT di Palembang, ya memang sudah diprogramkan oleh SBY, karena SBY berhasil meyakinkan negara Asia untuk menjadikan Indonesia tuan rumah Asian Games 2018.

Cuma bedanya, kalau jaman SBY bangun infrastruktur tidak pakai banyak utang ke luar negeri dan tidak banyak pakai tenaga kerja asing.

Sedangkan di era Kang Mas Joko Widodo bangun infrastruktur pakai utang luar negeri Dan pakai banyak tenaga kerja asing.

Rakyat itu sebenarnya ingin sarana  infrastruktur transportasi seperti jalanan, tapi yang gratis seperti pembangunàn jalan negara yang lebar dan berpenerangan yang baik. Khususnya di Sumatera dan Jawa. Bukan  jalan tol yang bayarnya mahal karena dibangun dari ngutang dan dikelola oleh asing.

Jalan tol yang dibangun Joko Widodo sebenarnya alat asing untuk mengeksploitasi kekayaan Indonesia, dimana biasanya jalan alternatif non tol atau jalan negara sengaja dibiarkan sempit dan rusak tanpa penerangan.

Tidak usah Joko Widodo yang jadi Presiden kalau cuma bisa bangun jalanan yang kalau masyarakat mau lewat harus bayar. Siapapun juga bisa kok.

Jadi masyarakat harus sadar jangan sampai terhanyut dengan jebakan jebakan bangun jalan tol oleh Joko Widodo.

Begitu syairnya. Bagaimana menurut Anda? [dem]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Prabowo Pasti Setuju Tunda Larangan LPG 3 Kg di Pengecer

Selasa, 04 Februari 2025 | 07:27

Cuaca Sebagian Jakarta Hujan Ringan

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:46

Polri Pangkas Biaya Perjalanan Dinas dan Seminar

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:23

Bahlil Lahadalia Sengsarakan Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:12

Sakit Kanker, Agustiani Minta Status Cekal Dicabut

Selasa, 04 Februari 2025 | 06:07

Coretan “Adili Jokowi” Marak, Pengamat: Ekspresi Kecewa

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:38

Perketat Pengawasan Standarisasi Keselamatan Gedung di Jakarta

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:28

Papua Segera Kebagian Makan Bergizi Gratis

Selasa, 04 Februari 2025 | 05:22

Hati-hati! 694 Gedung Tak Punya Proteksi Kebakaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:25

Megawati Harap BMKG Belajar dari Kebakaran di Los Angeles

Selasa, 04 Februari 2025 | 04:19

Selengkapnya