Berita

Dino Patti Djalal (ketiga dari kiri)/RMOL

Dunia

Dino Patti Djalal: Diplomasi Korea Utara Cerdas Dan Penuh Kejutan

SELASA, 27 NOVEMBER 2018 | 12:32 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

. Gaya komunikasi politik dan diplomasi Republik Rakyat Demokratik Korea memang sepintas terlihat kaku dan dogmatis. Tetapi jangan menganggap enteng negeri yang dipimpin Kim Jong Un itu karena sesungguhnya mereka memiliki kemampuan diplomasi yang cukup tinggi.

Misalnya, langkah Kim Jong Un lebih dahulu mengumumkan keinginan negaranya melakukan denuklirisasi sebelum bertemu Presiden Republik Korea atau Korea Selatan, Moon Jaein, di Panmunjeom bulan April lalu memperlihatkan kecerdasan diplomasi pemimpin tertinggi Korea Utara itu.

“Mungkin terlihat dogmatik, tetapi diplomasi mereka cukup pintar (smart),” ujar pendiri Foreign Policy Community, Dino Patti Djalal, ketika menjadi pembicara dalam Rountable Discussion yang digelar The Habibie Center dan Kedubes Korea Selatan di Grand Hyatt, Selasa pagi (27/11).


Diskusi bertema High Hurdles, Higher Hopes? Embracing a New Era of Peace on the Korean Peninsula itu menghadirkan pembicara lain dari the Habibie Center dan Korean Institute for National Unification (KINU), Lee Sangsin dan Joung Eunlee.

Dutabesar Korea Selatan Kim Changbeom dan Direktur Eksekutif the Habibie Center, Hadi Kuncara, juga hadir dalam kegiatan itu.

Menurut Dino yang menjadi pembicara pertama, apabila Kim Jong Un mengumumkan denuklirisasi setelah dirinya bertemu dengan Moon Jaein, maka dia akan dinilai kalah dalam pembicaraan kedua pemimpin negara.

“Dia (Kim Jong Un) cerdas, penuh kejutan. Jangan menganggap remeh diplomasi Korea Utara,” ujar Dino yang bulan April lalu berkunjung ke Pyongyang.

Dino juga mengatakan, dari komunikasi dengan berbagai pihak di Korea Utara, dirinya percaya bahwa Korea Utara ingin mengakhiri isolasi panjang yang mereka alami, tetapi di sisi lain tidak ingin menjadi pihak yang dianggap lemah.

Dia memberi saran dalam menjalin komunikasi dengan pihak Korea Utara. Pertama, jangan menghakimi atau memberikan penilaian yang gamblang, memperlembut argumentasi dan mengedepankan hubungan kemanusiaan.

“Ini semua untuk mendapatkan kepercayaan dalam level tertentu dari mereka,” ujarnya lagi.

Sementara Dubes Kim Changebom yang membuka kegiatan, mengatakan bahwa sepanjang 2018 ini masyarakat internasional melihat perkembangan yang begitu dinamis terkait dengan pembicaraan damai Korea.

“Penuh kejutan, dan terkadang kita merasa mustahil untuk bisa memperkirakan apa hal berikutnya yang akan terjadi,” ujarnya.

Dubes Kim juga memuji peranan Indonesia dalam dialog antara kedua Korea.

Di bulan Agustus lalu, kedua Korea memanfaatkan Asian Games 2018 untuk membentuk tim bersama yang berhasil mendapatkan satu medali emas dan satu medali perak.

Lalu, dalam ASEAN Korea Summit di Singapura pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengusulkan agar Korea Utara diundang dalam pertemuan peringatan 20 tahun ASEAN Korea Summit yang akan diselenggarakan di Korea Selatan tahun depan.

“Presiden Moon Jaein berjanji akan menindaklanjuti usul Presiden Joko Widodo itu,” kata Dubes Kim.

Ia mengatakan bahwa ASEAN merupakan partner yang ikut membantu proses peace building di Semenanjung Korea. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya