Berita

Dunia

Ekuador Butuh 550 Juta Dolar AS Untuk Bantu Pengungsi Venezuela

SABTU, 24 NOVEMBER 2018 | 06:15 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ekuador membutuhkan sekitar 550 juta dolar AS untuk memberikan bantuan kepada warga Venezuela yang melarikan diri dari krisis ekonomi negara mereka.

Karena itulah, pemerintah Ekuador akan dapat mengumpulkan dana melalui sumbangan dari lembaga multilateral dan negara-negara terdekat.

“Kami telah menghitung kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang Ekuador sekitar 550 juta dolar AS,” kata wakil menteri mobilitas manusia Ekuador, Santiago Chavez.

"Ini ada hubungannya dengan kebutuhan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pekerjaan," sambungnya seperti dimuat Reuters (Jumat, 23/11).

Hal ini dikemukakan saat sejumlah delegasi dari negara-negara Amerika Latin bertemu di Quito pada Kamis dan Jumat pekan ini untuk mengoordinasikan rencana untuk menangani krisis migrasi Venezuela.

Ekuador memperkirakan, sekitar 600.000 warga Venezuela telah memasuki negara itu pada 2018 melalui perbatasan Kolombia, yang sebagian besar terus menuju Peru.

Chavez menambahkan, Ekuador berusaha menjamin hak asasi para migran dan memastikan transisi yang tertib ke lingkungan baru mereka,

Pemerintah Ekuador juga berharap untuk mendapatkan sumber daya dari organisasi multilateral regional dan mungkin berusaha untuk membuat dana yang dibiayai oleh negara-negara di kawasan itu.

Sementara itu, menurut data PBB, sekitar tiga juta orang telah meninggalkan Venezuela sejak 2015. Mereka melarikan diri dari keruntuhan hiperinflasi yang telah menyebabkan jutaan orang tidak dapat memperoleh makanan atau obat-obatan dasar. [mel]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya