Berita

Menteri Basuki (kanan)/Net

Bisnis

Menteri Basuki : Komitmen dan Kepercayaan Menjadi Kunci Kerjasama Infrastruktur Indonesia - Jepang

JUMAT, 23 NOVEMBER 2018 | 01:10 WIB | LAPORAN:

. Kerjasama Indonesia-Jepang telah berlangsung lama dan terus berkembang, termasuk dalam bidang infrastruktur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan komitmen dan kepercayaan yang kuat menjadi kunci terjalinnya kerjasama yang baik antara kedua negara yang telah menjalin 60 tahun hubungan diplomatik (1958-2018).

“Orang Jepang sangat menghargai komitmen, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kerjasama. Semuanya sangat terperinci. Mereka juga sangat menghargai hubungan personal, sehingga sangat penting untuk menjaga kepercayaan serta kredibilitas. Dengan menjaga prinsip tersebut, insya Allah hubungan Indonesia - Jepang akan lebih baik menuju kerjasama yang unggul dan berdaya saing, terutama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia,” ujar Menteri Basuki pada acara Seminar Meningkatkan Kualitas Hubungan Indonesia-Jepang yang Unggul dan Berdaya Saing di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (22/11).


Menteri Basuki mengatakan kerjasama Indonesia-Jepang khususnya dengan Kementerian PUPR tidak hanya semakin kuat namun juga semakin luas ke sektor lainnya. Awalnya kerjasama dengan Pemerintah Jepang yang dimulai sejak tahun 1968 lebih banyak pada pembangunan infrastruktur sumber daya air yang difokuskan pada 4 bidang.

Keempat bidang tersebut yakni Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Air (Water Resources Development & Management), Pengurangan Risiko Bencana Banjir (Flood Disaster Risk Reduction), Pengurangan Risiko Bencana Akibat Lahar (Sediment-Related Disaster Risk Reduction) dan Konservasi Pantai (Beach Conservation).

“Kerjasama dimulai pada pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, dengan konsep pengembangan irigasi lewat pembangunan Bendungan Sutami (1968-1973) yang dikerjakan secara swakelola di bawah bimbingan tenaga ahli Jepang, sehingga banyak menghasilkan banyak tenaga ahli bendungan pada saat itu,” ujar Menteri Basuki.

Kerjasama tersebut juga berkontribusi pada lahirnya Perum Jasa Tirta 1 sebagai badan pengelola DAS Brantas, berdirinya PT. Brantas Abipraya dan PT. Indra Karya sebagai BUMN jasa konstruksi dan konsultansi bidang sumber daya air.

Dalam kerjasama pengembangan DAS Brantas, beberapa bendungan lain dibangun seperti Bendungan Selorejo (1963-1972), Wlingi (1972-1979), Lahor (1972-1977), Wlingi-Wlingi (1972-1979), Bening (1977-1984), Lodoyo (1978-1983), Lengkong (1971-1973, Wonorejo (1993-2002).

Kerjasama pembangunan bendungan dilanjutkan pada Bendungan Wonogiri (1976-1983) yang berada di DAS Bengawan Solo, Bendungan Bili-Bili (1992-2006) di DAS Jeneberang, dan Bendungan Batutegi (1992-2007) di DAS Way Sekampung.

Dalam upaya pengurangan risiko banjir, kerjasama Indonesia-Jepang dilakukan pada proyek rehabilitasi Sungai sejak tahun 1971 seperti di Sungai Ular Kota Medan (1971-2012), Sungai Krueng Kota Banda Aceh (1972-2007), Sungai Kuranji Kota Padang (1982-2016), Sungai Ciliwung dan Cisadane Jabodetabek (1994-2014), Sungai Citarum Bandung (1987-2019), Sungai Bolango Kota Gorontalo (2011-2018), dan Sungai Tondano Kota Manado (2011-2018).

Dalam pengendalian banjir lahar, kedua negara bekerjasama dalam pembangunan Sabo Dam dan pelatihan kepada insinyur Indonesia menjadi ahli Sabo. “Saat ini teknologi infrastruktur Sabo Dam di Indonesia menjadi terbaik ke-2 setelah Jepang. Hingga kini sudah dibangun 646 bangunan Sabo Dam di Indonesia di antaranya 250 buah di lereng Gunung Merapi, dan 92 buah di lereng Gunung Agung,” ujar Menteri Basuki.

Melalui kerjasama tersebut, Indonesia telah memiliki banyak ahli Sabo dan telah dibentuk Sabo Technical Center di Yogyakarta sebagai pusat riset dan pengembangan teknologi Sabo untuk melatih tenaga ahli Sabo di Asia Pasifik. Kerjasama lainnya yakni pembangunan konservasi pantai di kawasan Pantai Bali pada tahun 1988-2012 yang dilanjutkan Bali Beach Conservation Project tahap kedua.

Hadir pula dalam acara tersebut Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Rektor UI Muhammad Anis, Wakil Rektor I UI Bambang Wibawarta, Senior Representative JICA Tatematsu Shingo, dan Profesor Muhammad Idrus Alhamid dari Fakultas Teknik UI. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya