Berita

Diskusi Arah Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Indonesia 2019-2024/RMOL

Politik

Diksi Kandidat Capres Jadi Pintu Masuk Arah Kebijakan LN Indonesia

RABU, 21 NOVEMBER 2018 | 18:48 WIB | LAPORAN:

Membandingkan arah kebijakan hubungan internasional dua pasangan capres-cawapres tidaklah mudah, hal ini lantaran kedua paslon belum membeberkan visi-misi yang akan dibawa.

Dosen Universitas Pertahanan Kusnanto Anggoro menjelaskan meski belum memaparkan visi misi, pernyataan kedua paslon bisa menjadi pintu masuk arah kebijakan luar negeri yang akan diambil.

Seperti kubu Prabowo-Sandi yang lebih banyak menggungkan diksi mempercepat, meningkatkan.


Menurutnya lebih dari 87 persen diksi yang dilontarkan Prabowo-Sandi merupakan semangat restorasi serta lebih banyak menyampaikan kata-kata mengembalikan kekayaan Indonesia. Sementara itu Jokowi-Maruf lebih banyak menggunakan melanjutkan dan mengembangkan.

"Jokowi-Ma'ruf mau tidak mau melanjutkan apa yang sudah dilakukan, tidak ada pilhan lain. Sebaliknya Prabowo-Sandi, mau enggak mau menjadikan sesuatu yang baru. Sebab kalau melanjutkan tidak bagus ya, harus ada sesuatu yang baru," ujarnya dalam diskusi "Arah Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Indonesia 2019-2024: Menimbang Ide dan Gagasan Pasangan Capres-Cawapres" di Jakarta, Rabu (21/11).

Namun demikian Kusnanto memprediksi tidak ada yang berubah dari kebijakan politik internasional dari kedua paslon.

Ia juga menilai akan sulit mengharapkan perubahan drastis hubungan internasional Indonesia dalam lima tahun ke depan, sebab para pemimpin dunia masih dijabat orang yang sama.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan masih akan melakukan perang dagang. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja mempanjang masa jabatan presiden menjadi enam tahun.

"Konstelasi internasional masih sama hingga 2024," ujarnya. [nes]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya