Berita

Lahan gambut/Net

Nusantara

Inilah Penyebab Banyak Program Restorasi Gambut Gagal

JUMAT, 16 NOVEMBER 2018 | 23:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Hingga saat ini banyak program restorasi gambut, baik oleh pemerintah maupun korporasi, cenderung gagal. Penyebabnya, karena program yang dilakukan hanya fokus pada pengembalian fungsi ekologi lahan gambut dan mengabaikan pemberdayaan masyarakat.

“Padahal dengan melibatkan masyarakat, akan diketahui kebutuhan masyarakat di wilayah restorasi gambut tersebut,” kata pengamat lingkungan hidup, Berry Nahdian Furqon, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 16/11).

Dalam konteks itulah, Berry memberi apresiasi kepada Program Kampung Gambut Berdikari yang merupakan program CSR Pertamina di Sungai Pakning Bengkalis, Riau. Program tersebut telah mengintegrasikan antara pemulihan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, program tersebut bisa menjadi contoh dan inspirasi pengembangan lebih jauh di tempat lain.


“Kalau praktiknya (Kampung Gambut Berdikari) memang bagus, ini bisa menginspirasi. Ada perbaikan lingkungan, kemudian masyarakat juga lebih berdaya, dan ekonominya lebih maju,” jelas Berry.

Kampung Gambut Berdikari memang sedang menjadi buah bibir. Program CSR Pertamina RU II Sungai Pakning tersebut dinilai banyak kalangan bisa menjadi percontohan. Terutama terkait pengelolaan lingkungan berkelanjutan pada lahan gambut yang rentan terbakar.

Program tersebut juga berhasil menerima berbagai penghargaan. Antara lain, Dharma Krida Baraya Adikarya Anugraha dalam gelaran 7th UNS Summit, Expo & Awards 2018. Selain itu, Kampung Gambut Berdikari juga memperoleh penghargaan dari Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) dan CSR Nusantara Award.

Dalam menjalankan program Kampung Gambut Berdikari, Pertamina memang melibatkan masyarakat. Mulai penambahan peralatan peralatan pemadaman, pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Api (Forkompa), hingga pelatihan pemadaman. Selain itu, pemanfaatan lahan bekas terbakar melalui pertanian budidaya nanas dan diservikasi pengolahan produk nanas seperti keripik, dodol, manisan, dan selai.

Bahkan Pertamina juga membina sembilan Sekolah Dasar di Kecamatan Bukit Batu dengan menanamkan nilai-nilai Kampung Gambut Berdikari sejak usia dini.

Implementasinya, kesembilan SD tersebut memiliki kurikulum berbasis lingkungan yang mengangkat isu-isu pencegahan kebakaran lahan dan hutan serta pemanfaatan potensi wilayah gambut. Dan yang saat ini menjadi pusat perhatian, adalah pengembangan hutan gambut menjadi Arboretum Gambut pertama di Sumatera dan menjadikannya sebagai sarana eduwisata yang dikelola masyarakat.

Menurut Berry, dengan melibatkan masyarakat pada program restorasi, pemulihan, dan pelestarian lahan gambut seperti pada Kampung Gambut Berdikari, maka akan muncul kesadaran masyarakat.

“Dan dari sanalah, masyarakat akan turut serta dalam pelestarian dan pemeliharaan gambut, seiring dengan peningkatkan kesejahteraan mereka,” tukasnya. [ian]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya