Berita

Adhie Massardi/RMOL

Politik

Adhie Massardi Tak Sampai Hati Lapor Bumiputra Ke Jokowi

KAMIS, 15 NOVEMBER 2018 | 13:56 WIB | LAPORAN:

Sejak akhir Oktober lalu, Adhie M Massardi sudah tidak di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera lagi. Tugas dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bersama tim Pengelola Statuter untuk membenahi perusahaan asuransi swasta tertua (1912) itu sudah ditunaikan.

"Persoalan di Bumiputera memang kompleks. Bukan sekedar mismanajemen yang sudah berjalan belasan tahun, tapi juga ada persoalan budaya (kerja), kurangnya pengawasan dan kurangnya inovasi dalam berproduksi (asuransi)," ungkap Adhie, Kamis (15/11).

Langkah OJK pada akhir 2016 menurunkan tim Pengelola Statuter beranggotakan 6 orang untuk melakukan penguatan (manajemen) dan pengawasan aset, menurut Adhie, sudah benar.


Dua tahun menangani Bumiputera, Adhie menemukan 4 (empat) masalah besar yang membuat perusahaan asuransi mutual itu mengalami masalah krusial.

Pertama, desain produk asuransi yang buruk, karena dalam jangka panjang merugikan perusahaan. Kedua, penempatan dana (investasi) tidak hati-hati. Ketiga, moral hazard (korupsi). Keempat, tata-kelola administrasi dengan varian organisasi yang gemuk dan tidak efisien.

Menurut Adhie, tim Pengelola Statuter sudah melakukan banyak hal. Misalnya, mengurangi lebih dari seribu karyawan (30 persen), membenahi SOP (standar prosedur operasional), menyeleksi produk-produk yang bisa dilanjutkan, dan mengirimkan sejumlah kasus (dugaan penyimpangan) bernilai triliunan rupiah untuk ditindaklanjuti di OJK bidang penindakan.

"Karena Pengelola Statuter tidak berwenang menjalankan roda bisnis normal, kini Bumiputera dikelola oleh direksi dan komisaris yang ditetapkan oleh BPA (Badan Perwakilan Anggota), institusi tertinggi di perusahaan berbentuk mutual," kata Adhie.

Menurut mantan Pengelola Statuter bidang SDM, Umum dan Komunikasi ini, Bumiputera akan lekas normal apabila setelah dibenahi OJK, segera turun tangan, membantu di sektor bisnisnya dengan memberikan program affinity (asuransi) bekerja sama dengan bank-bank BUMN.

Secara moral, pemerintah memang bertanggungjawab untuk menyehatkan institusi keuangan swasta agar tidak menimbulkan kontraksi yang bisa mengganggu stabilias sistem keuangan nasional.

Sebenarnya Adhie ingin melaporkan kondisi perusahaan asuransi yang di zaman penjajahan Belanda pernah disubsidi pemerintahan kolonial 300 gulden setiap bulannya itu, kepada Presiden Jokowi. Tapi Adhie mengaku tak sampai hati.

"Lha, kalau dilapori kondisi darurat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan yang secara hukum berada di bawah tanggungjawab Presiden saja Pak Jokowi mengeluh, bagaimana pula dilapori Bumiputera yang murni milik publik (swasta)," tukas Adhie.

Oleh sebab itu, sebagai orang yang pernah menangani Bumiputera, Adhie ingin segera melihat munculnya kesadaran moral di jajaran pemerintahan sehingga tergerak mengulurkan tangan, menyelamatkan legasi perasuransian di negeri ini. [lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya