Berita

Fajar Riza Ul Haq/Net

Surakarta Bisa Jadi Contoh Implementasi Gerakan Revolusi Mental

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 21:31 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Surakarta merupakan kota yang memiliki keragaman budaya. Kota kelahiran Presiden Joko Widodo ini cocok menjadi percontohan bagi daerah lain dalam mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Begitu kata anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental, Fajar Riza Ul Haq di sela acara “Silaturahmi Menko PMK dan Penguatan Nilai-Nilai Revolusi Mental” di Pendhapi Kota Surakarta, Senin (12/11).

“Kota Surakarta memiliki makna yang strategis. Dengan belajar ke Kota Surakarta, diharapkan berbagai daerah lainnya dapat menerapkan dan menghasilkan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakatnya,” ujarnya.

Selain keragaman budaya, Surakarta juga memiliki berbagai program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Program-program seperti pembuatan Taman Cerdas dan Sistem pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) bagi warga dengan usia 17 tahun secara otomatis yang langsung diberikan melalui Pos ke masing-masing warga merupakan implementasi langsung dari Revolusi Mental khususnya Gerakan Indonesia Melayani.

“Dengan adanya program-program ini maka Kota Surakarta merupakan contoh yang sangat baik dalam menggambarkan implementasi Gerakan Indonesia Melayani. Selain sangat inovatif, program-program ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Fajar.

Menurut Fajar, implementasi revolusi mental juga dapat dilihat dari upaya pemerintah yang selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai program seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Tunjangan Profesi Guru (TGP), dan bantuan lainnya.

“Berbagai bantuan yang saat ini telah diterima oleh masyarakat Kota Surakarta merupakan bentuk nyata dari revolusi mental khususnya Gerakan Indonesia Melayani. Melalui berbagai bantuan ini, masyarakat juga didorong untuk menjadi lebih mandiri sehingga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya sekaligus mengimplementasikan gerakan revolusi mental lainnya yaitu Gerakan Indonesia Mandiri,” jelas Fajar.

Menurut Fajar, implementasi revolusi mental di Kota Surakarta harus terus dipertahankan. Hal ini menurutnya dapat dicapai apabila terdapat kolaborasi antara masyarakat dengan Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saya berharap implementasi revolusi mental di Surakarta dapat dipertahankan. Dengan adanya contoh positif yang diberikan oleh ASN serta inisiatif yang dimiliki oleh masyarakat untuk mengimplementasikan revolusi mental, maka perubahan dapat dengan mudah diimplementasikan dan manfaatnya dapat secara luas dirasakan,” pungkasnya. [ian]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya