Berita

Istighosah di Pasar Blora/RMOLJateng

Nusantara

Tolak Relokasi, Pedagang Tutup Toko dan Gelar Istighosah

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 15:50 WIB

Pedagang Pasar Induk Blora terus menyuarakan penolakan atas rencana relokasi pasar tersebut. Pada Senin (12/11) pagi, para pedagang memilih untuk menutup toko. Mereka menggelar istighosah di depan pintui masuk utama pasar.

Istighosah bersama ini sebagai bentuk penolakan rencana relokasi pasar oleh pemerintah kabupaten Blora. Istighosah digelar di depan pintu masuk utama pasar yang berada di sisi utara dan diikuti hampir seluruh pedagang.

“Ya hari ini semua tutup jualan. Aktivitas jual beli berhenti. Kita gelar istighosah agar pemerintah bisa memberikan keputusan yang terbaik bagi pedagang," kata Pringgo, Ketua Harian Pasar Induk Blora  seperti dilansir Kantor Berita RMOL Jateng.


Dikatakan Pringgo, sejak awal wacana relokasi digulirkan pemkab Blora pada tahun 2016 lalu, semua pedagang sepakat untuk menolak. Pedagang khawatir, jika pasar dipindah, perekonomian mereka akan hilang.

“Mindah pasar itu mudah pak. Mindah pasar, mindah pedagang itu mudah. Tapi yang sulit mindah sistem transaksinya. Kalau dipindah, apa bisa perekonomian pedagang bisa seperti yang dulu," tandas Pringgo.

Sementara itu, Ketua Pasar Blora, Saladin mengungkapkan, pedagang hanya sepakat jika pasar direnovasi sesuai kesepakatan awal tahun 2015 dengan Plt Bupati Ikhwan Sudrajat. Menurutnya, saat itu 600 pedagang sudah tanda tangan sepakat untuk pasar direnovasi. Namun hingga kini janji pemerintah merenovasi tidak kunjung dilakukan.

“Kita pengennya kayak dulu, pasar direnovasi bukan direlokasi. Anggarannya sudah ada 37 M, kenapa ini tidak kunjung dilakukan. Padahal saat ini saja pemerintah sedang membangun pasar baru di daerah Gabus 4 blok, itu anggaranya sampai 51 M. Itu bisa Untuk bangun ini (pasar blora-red)  2 tingkat, kenapa tidak kunjung dilakukan. Keanehannya disitu," terang Salahudin.

Pedagang mengaku, sejauh ini rencana relokasi pasar juga tidak kunjung jelas. Meski telah disampaikan sejak tahun 2016 lalu, hingga kini belum ada sosialiasi lagi dari pemerintah.

"Pedagang terkesan dibuat bingung mas, sejak awal dikoar-koarkan mau dipindah, namun rencana relokasi juga tidak jelas. Sosialisasi juga tidak pernah ada," pungkas Saladin.[yls]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya