Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Kurikulum Kemaritiman Diperluas Hingga 21 Provinsi

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 05:20 WIB

Penerapan kurikulum kemaritiman diperluas hingga 21 provinsi, setelah sosialisasi dan penerapan kurikulum dilakukan di 12 provinsi.

"Dengan menggenapkan di 21 provinsi lagi maka 33 provinsi menerapkan kurikulum ini mulai jenjang pendidikan anak usia dini hingga menengah atas," jelas Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Dr. Safri Burnahuddin dalam Rakor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang digelar 11-13 November di Makassar.

Menurutnya, penerapan kurikulum kemaritiman bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa sejak dini. Agar ke depan generasi muda mengetahui dan mengenal potensi kemaritiman Indonesia.

Safri mengatakan, potensi kemaritiman Indonesia tercatat terbesar di dunia. Sehingga dengan mengetahui dan mengenal potensi tersebut kelak dapat memanfaatkan dengan baik dan menjaga kelestariannya.

"Dengan penyusunan kurikulum kemaritiman itu maka siswa tidak hanya diajarkan teori tentang kemaritiman, tetapi dengan penggunaan teknologi juga dapat memperaktekkan materi pelajaran kemaritiman," papar Safri.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo mengatakan, untuk penerapan kurikulum kemaritiman, pihaknya sudah menyiapkan untuk menjadi muatan lokal menggantikan pelajaran Bahasa Jerman.

Selain juga memberikan perhatian pada para guru yang bertugas di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) dengan insentif sesuai ketentuan pemerintah.

"Jadi, dua hal urgen yang akan kami perkenalkan di sekolah-sekolah untuk menjadi muatan lokal yakni pelajaran kemaritiman dan nautika," bebernya, seperti diberitakan Antara (Senin, 12/11). [wah]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya