Berita

Merpati Air/Net

Nusantara

Merpati Direncanakan Kembali Terbang Mulai 2019

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 00:36 WIB | LAPORAN:

Maskapai penerbangan milik negara Merpati Airlines bakal kembali melayani masyarakat yang membutuhkan jasa layanan penerbangan yang baik dan aman.

Rencana kembalinya Merpati disampaikan Presiden Direktur Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha di Jakarta, Minggu (11/11).

Namun demikian, keputusan Merpati terbang kembali akan sangat tergantung dari proses sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dijadwalkan pada Rabu nanti (14/11). Jika dalam sidang PKPU Merpati dinyatakan layak untuk bangkit lagi, hal itu menjadi titik awal perseroan untuk bisa kembali mengudara setelah vakum sejak 1 Februari 2014.

"Kami berkeyakinan dan optimis bakal kembali terbang di tahun depan. Semua persiapan, terutama dana operasional, sudah kami dapatkan komitmennya," jelas Asep.

Dia mengatakan, sudah ada komitmen dari investor yang akan mengucurkan dana Rp 6,4 triliun. Dana investor bakal dimanfaatkan agar Merpati bisa terbang kembali. Komitmen pendanaan didapat dari Intra Asia Corpora, investor dalam negeri yang terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia dan PT Cipendawa yang sempat terdaftar di Bursa dengan kode emiten CPDX.

"Salah satu langkah kami untuk bisa membuat Merpati kembali terbang adalah dengan debt restrukturisasi. Langkah kami ini dikuatkan dengan mitra kami yang sudah sepakat akan mengucurkan dana untuk kembalinya Merpati beroperasional kembali," ujar Asep.

Kucuran dana akan turun secara bertahap sesuai kebutuhan.

"Jika nanti Merpati telah beroperasi hasilnya akan dimanfaatkan untuk penyelesaian kewajiban atau utang yang saat ini sedikitnya Rp10 triliun," beber Asep.

Kucuran dana untuk operasional Merpati tidak sepenuhnya berupa uang segar. Juga tidak akan turun sekaligus, namun bertahap sesuai kebutuhan operasional dalam jangka dua tahun. Dengan adanya dana tersebut maka Merpati setidaknya bisa kembali memiliki pesawat dan mulai mengurus izin rute terbang dan investasi operasional lainnya.

"Memang titik krusialnya yang di putusan pengadilan terkait kasus utang kami yang akan diputuskan pada Rabu 14 November nanti. Ya tentu saja kami berharap Merpati diberi kesempatan untuk beroperasi lagi. Jika demikian maka kami akan tancap gas melaksanakan langkah strategis operasional yang telah kami siapkan," papar Asep.

Terkait komposisi saham, Asep menyatakan belum bisa menjelaskan secara detail karena berkaitan dengan perjanjian kedua perusahaan. Hanya saja, pihak investor mengucurkan dana dengan soft lender yang artinya akan mendapatkan manfaat dari Merpati setelah maskapai mapan mengudara.

Asep optimistis, kreditor lama akan setuju agar  Merpati bisa kembali terbang. Alasannya, dengan kembali terbang, maka Merpati akan bisa menyelesaikan persoalan utang kepada kreditur.

"Tidak ada juga investor yang mau kasih modal cuma-cuma menurut saya. Dana ini bukan untuk menutup utang tetapi menjadi modal awal kami sehingga kami bisa kembali beroperasi," imbuhnya. [wah]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya