Berita

Ma'ruf Amin/RMOL

Politik

Ma'ruf Amin Harus Hati-Hati, Jangan Main-Main Dengan Kebijakan Publik

KAMIS, 08 NOVEMBER 2018 | 04:11 WIB | LAPORAN:

Sikap calon wakil presiden, Ma'ruf Amin yang dinilai gampang menerima informasi terkait peluncuran mobil Esemka diproduksi dari dalam negeri dan kemudian menyampaikannya ke publik mendapat kritik. Sikap tersebut dinilai berbahaya bagi kebijakan publik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan semestinya sebagai seorang calon pemimpin, Ma'ruf Amin mencerna dengan baik terlebih dahulu semua informasi yang dia peroleh. Termasuk terkait dengan produksi mobil Esemka.

"Jadi, memang harus hati-hati dalam menerima informasi," tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/11).


Cawapres Ma'ruf Amin pernah menyatakan rencana produksi Esemka diluncurkan pada Oktober 2018 lalu. Tapi, belakangan dia mengklarifikasi ucapannya terkait peluncuran mobil Esemka yang diproduksi dari dalam negeri. Dia menyebutkan produksi massal mobil tersebut bisa saja diundur atau justru sebaliknya dibatalkan.

Selasa kemarin (6/11), Ma'ruf Amin membantah menyebarkan hoax terkait peluncuran mobil Esemka pada Oktober 2018. Dia mengaku hanya mendengar dari pihak lain terkait peluncuran tersebut. Ujang lagi-lagi mengingatkan bahwa Ma'ruf Amin haruslah berlaku hati-hati. Apalagi menurut dia, isu mengenai mobil Esemka sangatlah sensitif.

"Soal mobil Esemka ini sangat sensitif. Karena telah membesarkan nama Jokowi. Dan sampai saat ini belum tuntas soal diproduksi massal atau tidak," ujarnya.

Perlu diketahui, pada masa pemerintahannya, Capres petahana, Jokowi tak jarang tidak membaca dulu kebijakan yang dia tandatangani. Salah satu contohnya adalah Peraturan Presiden 39/2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan. Begitu Kepres itu menjadi polemik, Jokowi mengaku dia tidak membaca sebelum mendatangani. Hal itu karena banyak kebijakan pemerintah yang harus ditandatanganinya.

Terkait itu, Ujang mengingatkan agar Jokowi dan Ma'ruf Amin harus benar-benar berhati-hati jika mereka berhasil memenangkan ajang Pilpres tahun 2019. Jika tidak, maka itu sangat berbahaya bagi masyarakat kebanyakan.

"Intinya siapapun yang memerintah harus hati-hati dan tidak main-main dalam persoalan kebijakan publik. Karena dampaknya sangat besar bagi rakyat," pungkasnya. [lov]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya