Berita

Anton Tabah Digdoyo/Net

Politik

Anton Digdoyo: Rezim Jokowi Jangan Gagal Paham Soal Bendera Tauhid

SENIN, 05 NOVEMBER 2018 | 09:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Brigjen Polisi (Purn) Anton Tabah Digdoyo menyayangkan rezim Presiden Joko Widodo yang mempermasalahkan bahkan cenderung melarang bendera bertuliskan kalimat tauhid.

Dia juga menyayangkan akhir-akhir ini rakyat Indonesia disibukkan dengan penggiringan opini bahwa bendera tauhid adalah bendera HTI, ISIS, Ihwanul Muslimin dan seterusnya.

Agar polemik ini tidak berlanjut, Anton Digdoyo yang juga Wakil Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, meminta semua pihak agar memperhatikan penjelasan yang kompeten.


Dia menyebutkan, ada enam penjelasan komprehensif soal bendera tauhid agar tidak gagal paham.

Pertama, Kementerian Dalam Negeri lewat Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) dengan jelas dan tegas menyatakan bendera bertuliskan kalimat tauhid bukan bendera HTI.

Kedua, MUI juga tegas menyatakan bendera bertuliskan kalimat tauhid adalah bendera  Nabi Muhammad SAW yang kini jadi milik umat Islam se dunia.

Ketiga, sejarah Islam sejak masuk Indonesia, koin uang Kerajaan Majapahit bertuliskn kalimat tauhid. Keempat, bendera Kesultanan Jogjakarta sejak Abad 16 juga bertuliskan kalimat tahid.

Kelima, HTI sendiri sudah membantah bahaw HTI tidak punya bendera, ini diperkuat dengan AD/ART-nya tidak ada yang menjelaskan tentang bendera.

"Padahal sebuah ormas pasti rinci dalam AD/ART-nya," demikian Anton Digdoyo. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya