Berita

Donald Trump dan Barack Obama/Net

Dunia

Obama Mulai Galak Menyerang Trump

MINGGU, 04 NOVEMBER 2018 | 03:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama, mungkin telah melihat ancaman yang ia anggap menyerang nilai-nilai yang dianut bangsa Amerika. Dan serangan itu datang dari penerusnya, Donald Trump.

Ketika meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2017, Obama berniat mengikuti tradisi para pendahulunya dengan tetap diam, tidak berlebihan mengomentari kinerja penggantinya. Tapi dengan satu catatan, yaitu tidak ada ancaman yang lebih luas terhadap nilai-nilai yang dianut Amerika.

Belakangan ini, sebuah artikel di New York Times mengungkap, Barack Obama kerap terdengar lebih emosional kalau berbicara tentang Trump.


Artikel bertajuk Once Reluctant to Speak Out, an Energized Obama Now Calls Out His Successor, ditulis oleh Peter Baker, kepala koresponden media tersebut di Gedung Putih. Wartawan veteran ini meliput empat presiden selama berdinas di Gedung Putih, yaitu George W. Bush, Clinton, Obama dan Trump.

Baker menganalisa komentar-komentar pedas Obama terhadap Trump. Ada kesan Obama masih tak percaya bahwa kursi presiden yang didudukinya selama delapan tahun kini dikuasai oleh Trump.

Dalam dua tahun terakhir, Obama seolah menyimpan semua kekesalannya kepada Trump secara pribadi, dengan hanya sesekali berbicara. Namun, akhir-akhir ini Obama telah melontarkan kemarahannya dengan keras dan lebih sering.

Ia menyerang penggantinya dengan lebih tajam dan lebih sistematis daripada yang pernah dilakukan oleh para presiden sebelumnya dalam tiga perempat abad.

Dalam pidato yang berapi-api di Miami pada Jumat sore (2/11) waktu setempat, sebelum menuju Georgia untuk kampanye yang sudah terjadwal, Obama berani berasumsi bahwa bahkan kaum konservatif pun terganggu oleh perlakuan Trump terhadap Konstitusi dan nilai dasar moral.

"Saya berasumsi bahwa mereka mengakui bahwa seorang presiden tidak dapat memutuskan sendiri siapa yang merupakan warga negara Amerika dan siapa yang tidak," ujar Obama.

Ia merujuk pada janji Trump untuk menandatangani perintah eksekutif yang membatalkan hak kewarganegaraan bagi anak-anak imigran gelap. Obama tegaskan, itu bukanlah cara demokrasi Amerika bekerja.

Sejak meninggalkan jabatannya, Obama tetaplah figur yang disukai banyak orang Amerika, seperti halnya banyak mantan presiden lain. Sebuah jajak pendapat oleh CNN tahun ini mencatat bahwa 66 persen responden berpandangan baik tentang Obama. Angka itu jauh lebih banyak daripada mereka yang mendukung kinerja Trump.

Mantan penasihat senior untuk Obama, Eric Schultz, mengatakan, Obama bermaksud memberi ruang regenerasi di tubuh Partai Demokrat sehingga dia tidak ikut campur dalam "pertempuran sehari-hari" selama dua tahun terakhir. Namun, saat ini terlalu banyak yang dipertaruhkan.

Baker mencatat, salah satu mantan presiden yang bersikap kritis terhadap penerusnya adalah Jimmy Carter. Ia menjadi lawan tangguh bagi George W. Bush dalam hal keputusan menginvasi Irak. Carter menyebut pemerintahan Bush sebagai "yang terburuk dalam sejarah." [ald]


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya