Berita

Forum OOC/Net

Nusantara

OOC Jadi Forum Strategis Angkat Potensi Ekonomi Bahari Indonesia

RABU, 31 OKTOBER 2018 | 03:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Indonesia harus memberikan perhatian lebih pada budaya bahari Nusantara dalam mencapai cita-cita sebagai poros maritim dunia. Selanjutnya, budaya tersebut ditransformasikan pada sektor ekonomi nasional.

Begitu kata Direktur Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim Universitas Trilogi, Muhammad Karim lewat keterangan tertulis, Selasa (30/10).

Atas alasan itu, Karim memuji gelaran Forum Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Senin (29/10) hingga Selasa (30/10). Menurutnya, ajang itu strategis bagi Indonesia dalam memperkuat visi menuju kepemimpinan maritim dunia.


“Sebab, forum ini berbicara mengenai apa yang mau diunggulkan secara ekonomi dengan menjadi poros maritim dunia. Seperti halnya Nusantara dulu terkenal sebagai negeri kaya rempah-rempah," jelasnya.

Menurut Karim, dalam menuju poros maritim, masyarakat nelayan harus menjadi aspek yang diperhitungkan. Transformasi budaya melaut para nelayan dalam konteks ekonomi harus ditonjolkan.

Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) Ario Damar menilai kebijakan yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sudah selaras dengan arah menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Setidaknya, hal tersebut nampak pada kebijakan perlindungan kepada nelayan, terutama menengah dan kecil. Sehingga dapat dikategorikan ada keberpihakan ke nelayan sebagai salah satu syarat poros maritim.

Ario menyebutkan, keberpihakan Susi Pudjiastuti misalnya amat kentara pada soal pemberantasan illegal fishing. Itu menjadi terapi yang ampuh dan akhirnya menjaga kehidupan nelayan sebagai pondasi poros maritim.

"Fokusnya kepada industri perikanan. Tentunya hal tersebut harus terus dibarengi dengan kebijakan pengelolaan industri perikanan yang arahnya pada ekonomi biru, yakni memperbaiki dan memanfaatkan laut ke dalam perspektif lebih efisien, penuh inovasi teknologi dan zero waste," kata Ario.

Forum OOC 2018 dihadiri oleh 8 kepala negara dan lebih dari 1.900 perwakilan dari 70 negara, 30 pejabat setingkat Menteri, 38 organisasi internasional, 290 NGO dan sektor privat.

Ada enam isu yang dibahas pada OOC 2018 yakni, pengelolaan perikanan berkelanjutan, polusi laut, kawasan konservasi laut, keamanan laut, perubahan iklim dan ekonomi biru. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya