Mencermati kondisi sosial-politik yang memanas belaÂkangan ini, Presiden Jokowi menerbitkan Instruksi Presiden (inpres) Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018-2019. Berikut ini penjelasan Wiranto terkait inpres tersebut.
Apakah yang melandasi inÂpres rencana aksi bela negara tersebut?
Kami hanya ingin mendorong persatuan nasional. Karena perÂsatuan itu merupakan syarat mutlak untuk bela negara. Prinsip ini tidak dapat ditawar untuk seluruh warga negara Indonesia. Masyarakat tidak mungkin bisa membela negara jika tidak berÂsatu.
Apakah inpres itu juga terbit lantaran adanya ancaman geseÂkan antar elemen masyarakat pasca kasus pembakaran benÂdera tauhid di Garut? Intinya bahwa tanpa persatuan kita tidak bisa membela negeri ini. Maka sebenarnya kita dalam rapat ini mencari kiat-kiat itu, bahwa pembela negara ini tidak hanya dilaksanakan oleh satu atau dua orang, atau pemerintah sendiri, tapi juga oleh seluruh bangsa Indonesia.
Situasi nasional, utamanya sosial politik saat ini sebeÂnarnya seperti apa? Politik di negeri ini sudah berada dalam jalan yang benar. Saya itu saksi yang pernah mengalami empat pemerintahan di dalam kabinet dan juga sebagai pelaku bagaimana perilaku peÂmerintahan itu dalam melestariÂkan pembangunan nasional.
Konkretnya seperti apa, karena saat ini banyak juga masyarakat yang mengeluhkan adanya ketidakadilan sosial? Saya menjamin pemerintahan Pak Jokowi-JK sudah
on the right track, karena program-program pembangunannya suÂdah berpihak ke rakyat, sudah mengarah pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bukti bahwa pemerintah sudah on the right track apa? Sebut saja program pembangunan dari pinggiran yang sekarang ini dilakukan, itu meÂmutuskannya dengan keberanian untuk melakukan sesuatu yang sulit, mahal, dan tidak populis, tapi harus dilakukan. Kalau terlambat membangun dari pingÂgiran maka keadilan sosial bagi rakyat Indonesia tidak akan terÂcapai. Tapi dengan membangun dari pinggiran sekarang, dengan adanya pembangunan yang telah berjalan baik keamanannya, pembangunan di segala bidang, prestasi yang telah dicapai.
Bagaimana dengan penilaian asing? Saat ini Indonesia telah mendapat pengajuan atas capaian yang sangat baik dari dunia internasional. Indonesia ternyata merupakan negara yang nilai kepercayaan masyarakat keÂpada pemerintahnya merupakan nomor satu di dunia. Indonesia juga tercatat menjadi negara teraman nomor sembilan di dunia dan negara dengan tujuan investasi dari seluruh dunia.
Tapi di mata oposisi, peÂmerintahan Jokowi-JK masih banyak kelemahannya? Saya tegaskan, ancaman saat ini bisa datang darimana saÂja, termasuk dari orang-orang yang gila kekuasaan. Orang atau kelompok tersebut melakukanÂnya dengan cara mengganggu stabilitas nasional dan ketenteraÂman bangsa.
Maksud Anda seperti ancaÂman prinsip khilafah yang digaungkan HTI begitu? Saya dengar bahwa ada kehendak untuk mengganti Pancasila dan NKRI dengan khilaÂfah. anti kita mau mati gimana kalau kita tidak mempertahÂankan NKRI sebagai suatu aset nasional, suatu tumpuan anak cucu kita lahir berkembang hidup dan mati. Jangan sampai kita terkecoh dengan satu iming-iming atau tawar-tawaran yang tidak mungkin dilaksanakan.
Adakah arahan presiden atas kondisi politik saat ini? Presiden menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2018 yang diarahkan untuk membimbing masyarakat agar dapat melaksanakan bela negara dengan baik. Outcome-nya yaitu setelah dilatih maka warga negara itu akan merasa memiliki dan mencintai negeri ini.
Maksudnya bagaimana? Jadi kalau yang dikibarkan buÂkan bendera merah putih, maka langsung ambil, jangan dibakar nanti jadi masalah. mbil, simÂpan agar tidak bikin heboh. Kemudian yang menolak Pancasila itu kita anggap menjadi lawan kita, bukan warga negara Indonesia. Karena kalau tidak suka Pancasila maka pergi dari Indonesia, banyak tempat koÂsong di kutub utara, kutub seÂlatan, di sana bisa mendirikan paham baru tapi jangan bikin di Indonesia. ***