Berita

Budhi Gunawan, Ph. D (kiri)/RMOL

Nusantara

Budhi Gunawan Ph.D: Penulisan Disertasi Untuk Menemukan Novelty, Tetapi Apa Itu Novelty?

MINGGU, 28 OKTOBER 2018 | 16:57 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Secara kamus, novelty berarti sesuatu yang tidak lazim dan biasa, memiliki unsur kebaruan, serta berkaitan dengan orisinalitas atau keaslian.

Kerap dikatakan, bahwa penulisan disertasi dalam studi doktoral bertujuan untuk menemukan novelty dalam kajian terhadap objek tertentu. Tetapi, apa yang dapat disebut sebagai sebuah kebaruan atau novelty dalam penulisan disertasi.

Itu antara lain persoalan yang hendak dijawab dosen Antropologi Universitas Padjadjaran, Budhi Gunawan, Ph. D, ketika berbicara dalam forum Ngobrol Penulisan Ilmiah (Ngopi) yang diselenggarakan mahasiswa doktoral Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad, Jumat siang (26/10).

Ngopi yang diselenggarakan di KaKa Cafe, Jalan Tirtayasa, Bandung, dihadiri sekitar 20 mahasiswa doktoral program studi Hubungan Internasional FISIP Unpad yang sedang mempersiapkan penelitian dan penulisan disertasi.

Budhi dalam penjelasannya mengatakan bahwa secara umum penelitian yang menggunakan metodologi deduktif berangkat dari rumusan masalah yang dikonstruksi sedemikian rupa, lalu diarahkan pada upaya penjelasan dengan menggunakan seperangkat teori yang membantu peneliti merumuskan sejumlah hipotesa.

Setelah fase ini, barulah peneliti melakukan pekerjaan berikutnya, yakni mengumpulkan dan memperkaya data, sebelum akhirnya tiba pada generalisasi untuk mengkonstruksi jawaban.

“Dalam penelitian deduktif, fenomena yang diteliti bisa bersifat konseptual atau empirik. Disebut bersifat koseptual manakala yang diteliti adalah pernyataan teoritis. Sementara disebut empirik bila yang diteliti memang merupakan sebuah hal yang tengah terjadi,” ujarnya.

Tetapi, dia mengingatkan, bisa juga penelitian deduktif menggabungkan keduanya.

Hal tak kalah penting yang harus dilakukan dalam penelitian dan penulisan disertasi adalah membandingkan antara objek yang sedang diteliti dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan konseptual pada unsur-unsur tertentu.

Dari membandingkan fenomena yang sedang diteliti dengan studi-studi terdahulu ini, sebut Budhi Gunawan, peneliti akan menemukan semacam kesenjangan, ruang kosong, atau gap.

“Hasil penelitian untuk mengisi gap inilah yang kita sebut sebagai novelty. Jadi secara sederhana, novelty terkait dengan upaya peneliti untuk memberikan sumbangan ilmiah terhadap existing knowledge,” jelas Budhi Gunawan.

Kebaruan itu, sebut Budhi Gunawan lebih lanjut, bisa terhadap unsur tempat atau waktu objek penelitian.

Dia mencontohkan penelitian terhadap gerakan sosial petani di Indonesia. Untuk meneliti gerakan sosial petani di Indonesia, peneliti dapat menggunakan hasil penelitian gerakan sosial petani di Amerika Latin.

Karena lokus penelitian, Indonesia dan Amerika Latin, memiliki struktur sosial yang berbeda maka penelitian terhadap gerakan sosial petani di Indonesia akan memberikan sumbangan konseptual pada khasanah penelitian gerakan sosial petani di seluruh dunia.

“Selama bisa menunjukkan perbedaan secara konseptual dan memberikan pengaruh pada fenomena, maka hasil penelitian itu sudah bisa disebut memiliki novelty,” demikian Budhi Gunawan. [guh]   

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya