Berita

Budiman Sudjatmiko/Net

Politik

Gerindra: Budiman Sudjatmiko Jangan Jadi Politikus Sontoloyo!

KAMIS, 25 OKTOBER 2018 | 14:09 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko diminta untuk tidak asal bunyi alias asbun soal keberadaan kelompok penghalang kasus HAM masa lalu diungkap.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mendesak Budiman untuk secara terang benderang menjelaskan tentang tuduhan bahwa ada kelompok yang menghalangi pengungkapan itu.

Apalagi, anggota Komisi VIII DPR itu menyebut penghalangan dilakukan oleh kelompok yang dekat dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

“Tolong Budiman Sujatmiko sebutkan nama-nama kelompok masyarakat yang dekat Prabowo yang menghalangi membuka kasus HAM masa lalu. Jangan asbun doang dan bersolek dengan kata-kata saja ya,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (25/10).

Dia memastikan Prabowo siap untuk diuji tentang dugaan pelanggaran HAM masa lalu. Untuk itu, Arief mempersilakan jika kemudian jokowi menggelar pengadilan HAM untuk mengusut semua pelanggaran HAM masa lalu.

“Mari kita uji siapa yang melakukan pelanggaran HAM masa lalu. Joko Widodo masih punya waktu hingga April 2019, ya monggo saja,” tuturnya.

Arief kembali menekankan kepada Budiman Sudjatmiko untuk tidak memanfaatkan tahun politik demi menggoreng kepentingan sesaatnya saja.

“Budiman Sujatmiko jangan jadi politikus sontoloyo. Joko Widodo bilang ada politikus sontoloyo, jangan sampai yang dimaksud ternyata Budiman Sujatmiko,” tukasnya.

Budiman menegaskan bahwa Jokowi memiliki komitmen tinggi dalam menyelesaikan kasus HAM masa lalu. Namun ada halangan dari kelompok-kelompok yang menurut dugaannya dekat dengan Prabowo Subianto menghalangi upaya itu.

"Ada sebagian kelompok masyarakat yang diduga terindikasikan dekat dengan capres penantang Pak Jokowi yang menentangnya. Yang diduga dekat dengan Capres penantang Pak Jokowi menentangnya sejak awal," kata Budiman di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/10) lalu. [ian]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya