Berita

Pemukiman kumuh/Net

Politik

Program Perlindungan Sosial Berdampak Penurunan Angka Kemiskinan

KAMIS, 25 OKTOBER 2018 | 00:33 WIB | LAPORAN:

Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) genap berusia empat tahun pada 20 Oktober kemarin.

Berbagai rencana pembangunan yang dicanangkan pemerintah telah tercapai. Salah satunya menurunkan angka kemiskinan.

Badan Pusat Statistik merilis jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2018 sebesar 25,95 juta orang, turun 630 ribu dibandingkan September 2017 yang sebesar 26,58 juta. Prosentase kemiskinan turun menjadi 9,82 persen dari 10,12 persen pada September 2017.

Penurunan angka kemiskinan menurut BPS akibat dari penerimaan bantuan sosial (bansos) yang meningkat sampai 87,6 persen dan diberikan tepat waktu.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pemerintah bertekad untuk terus menekan angka kemiskinan. Sebagaimana telah disampaikan Presiden Jokowi dalam sidang tahunan DPR/MPR Agustus lalu.

"Presiden menyampaikan bahwa peningkatan pelayanan sosial dasar terhadap warga negara merupakan upaya pemerintah dalam pengurangan kemiskinan dan permasalahan gizi buruk atau stunting. Kedua program ini menjadi salah satu dari lima poin utama pembangunan manusia pada tahun 2019," papar Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/10).

Menurutnya, keberhasilan pemerintah dalam menekan angka kemiskinan tidak lepas dari strategi berkesinambungan. Pada tahun pertama pemerintahan, Presiden Jokowi telah meletakkan fondasi melalui penguatan strategi perlindungan sosial. Dan pada tahun keempat, pembangunan manusia menjadi prioritas utama dalam Rencana Kerja Pemerintah 2019.

Berbagai strategi penurunan angka kemiskinan disusun pemerintah seperti penambahan jumlah penerima bantuan Program Keluarga Harapan. Tahun 2018 misalnya, tercatat penerima Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 92,4 juta jiwa, sedangkan penerima manfaat Program Keluarga Harapan sebanyak 10 juta jiwa.  Pada tahun 2019 nanti, angka penerima JKN bertambah menjadi 96,8 juta jiwa dan indeks bantuan sosial KPM PKH meningkat hingga 100 persen sesuai dengan kondisionalitas keluarga," jelas Agus.

Upaya Kemensos menekan angka kemiskinan juga diwujudkan dengan memberikan perlindungan sosial bagi para korban bencana.

"Pada masa darurat bencana ini, Kemensos memastikan seluruh korban terdampak bencana alam seperti di Provinsi NTB dan Sulteng memperoleh bantuan kebutuhan dasar dan layanan psikososial," kata Agus.

Kemensos juga memberikan perhatian dan perlindungan kepada komunitas adat terpencil dan kelompok rentan dengan program pemberdayaan sosial bagi Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Program Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas.

"Dengan berbagai strategi program perlindungan sosial tersebut, diharapkan target presiden bahwa tingkat kemiskinan pada tahun 2019 akan turun lagi dari 9,82 persen menjadi 8,5 sampai 9,5 persen akan tercapai," tutup Agus.

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat menambahkan, terdapat lima tujuan PKH yaitu meningkatkan akses layanan sosial dasar, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga, menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, dan mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada KPM PKH.

Untuk mewujudkannya, Kemensos bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berinovasi dalam penyaluran PKH dari sistem tunai menjadi non tunai dengan menggunakan kartu kombo yang dinamakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu tersebut merupakan media penyaluran bansos dan subsidi pemerintah dengan menggunakan kartu debet yang dikeluarkan Himbara.

"Kartu ini dapat merekam data penerima, berfungsi tabungan dan memiliki dompet (e-wallet) untuk belanja dari alokasi kuota barang. Sistem kartu debet yang memadukan e-wallet dan tabungan merupakan karya inovatif, pertama kali digunakan di antara negara-negara yang melaksanakan Conditional Cash Transfer. KKS juga sudah mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM berupa Hak Atas Kekayaan Intelektual," demikian Harry. [nes]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya