. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mendorong perkembangan dan kemajuan pendidikan pondok pesantren secara merata di seluruh Indonesia.
Diakui ketua umum PAN itu, saat ini kemajuan pendidikan pesantren masih terfokus di Jawa, sehingga pesantren yang ada di sana perkembangannya sangat pesat baik santri, sarana dan prasarana, maupun disiplin ilmunya.
Untuk itu pria asal Lampung itu berharap agar pemerintah juga berpihak kepada pondok pesantren yang ada di luar Jawa.
"Kita ingin ada pembangunan yang setara di pesantren di Jawa dan luar Jawa, baik pembangunan fasilitas pendidikan maupun pengembangan pendidiknya," kata Zulkifli di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Walisongo, Desa Wates, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (23/10).
Untuk mendukung percepatan pembangunan pesantren khususnya di luar Jawa, sebagai wakil rakyat, Zulkifli bersama yang lain mendorong tuntasnya UU Madrasah dan Pesantren. Menurutnya, dari UU inilah kelak masalah tadi bisa ditangani.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli mengucapkan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2018. "Selamat Hari Santri", ujarnya.
Dikatakan, santri maupun pesantren mempunyai andil yang besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.
"Tidak mungkin Indonesia merdeka dan mempertahankan kemerdekaan tanpa peran santri dan pesantren," ungkapnya.
Dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR itu, Zulkifli yang juga mantan Menteri Kehutanan menyampaikan pesan bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila. Dalam sistem ini rakyat yang berdaulat.
"Rakyat yang menentukan masa depan bangsa. Setiap lima tahun kita menggelar Pemilu. Pemilu cara untuk memilih pemimpin terbaik. Karena dilaksanakan secara rutin maka Pemilu sebagai hal yang biasa," ucapnya.
Untuk itu ditegaskan jangan sampai gara-gara beda pilihan, anak bangsa berantem dan gaduh.
"Kita bebas memilih sesuai selera masing-masing. Agar Pemilu bisa berlangsung damai dan aman, pesantren termasuk Walisongo harus menjadi pelopor persatuan seperti ulama pendahulu," tegas Zulkifli.
[rus]