Berita

Politik

Santri Milenial Melawan Perpecahan NKRI

SENIN, 22 OKTOBER 2018 | 14:16 WIB | LAPORAN:

Di era milenial sekarang, santri jangan hanya berdakwah di Pondok Pesantren dan di masjid-masjid, tapi harus menjaga generasi milenial dan agen perdamaian dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai gangguan, terutama intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Santri memiliki prinsip kaifa nataqoddam duuna an natakholaa ‘an at-turast yang artinya bagaimana bisa bersaing dalam kompetisi global tanpa kehilangan jati diri yang ditempa nilai tradisi," ujar H. Maman Imanulhaq, pimpinan Pondok Pesantren Al-Mizan, Majalengka, di Jakarta, Senin (22/10).

Nah dengan prinsip itu, lanjut Maman, meniscayakan santri untuk menguasai isu-isu dunia modern, perangkat teknologi, dan mewarnai pergaulan dunia. Meski demikian, santri harus tetap memegang teguh prinsip universalisme Islam seperti kejujuran, kesederhanaan, keterbukaan dan kerja keras.


Di kemajuan teknologi informasi (TI) dengan hiruk pikuknya media sosial (medsos), Maman menegaskan tugas santri tetap berdakwah. Namun dakwahnya tidak hanya secara konvensional seperti yang dilakukan selama ini, tapi santri harus mampu mengaktualisasikan jihad-jihad kekinian.
 
“Santri milenial harus menjadi garda terdepan dalam jihad mengampanyekan perdamaian dan melawan upaya-upaya perpecahan," jelas ketua Lembaga Dakwah PBNU ini.

Sejauh ini, lanjut Maman, di kalangan para santri tengah tren jihad dengan menangkal hoax (kabar bohong) baik di dunia nyata maupun maya. Di dunia nyata, para santri melakukan edukasi di tengah masyarakat tentang bahaya hoax, gerakan literasi di kalangan anak muda dan dai muda.

Sementara di dunia maya, santri memproduksi dan menyebarkan konten berisi dakwah positif yang bernilai kebangsaan dan kemanusiaan.

"Dakwah santri itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, menciptakan harmoni bukan hegemoni, menolak radikalisme, apalagi terorisme," pungkas mantan anggota Komisi VIII DPR ini.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya