Berita

Karen Agustiawan/Net

Hukum

Pengacara: Tindakan Karen Murni Korporasi

JUMAT, 19 OKTOBER 2018 | 18:07 WIB | LAPORAN:

Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) memperpanjang masa penahanan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Karen Galaila Agustiawan hingga maksimal 40 hari ke depan.

Masa penahanan tersangka kasus investasi Pertamina di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia itu seharusnya berakhir pada 13 Oktober lalu.

"Jika penyidik masih merasa perlu untuk memperpanjangnya, kami mempersilakan karena sudah diatur dalam KUHAP. Ini berarti ibu Karen memasuki masa penahanan kedua," kata pengacara Karen, Soesilo Aribowo dalam keterangannya Jumat (19/10).


Kasus itu bermula ketika Pertamina mengakuisisi sebagian aset (Interest Participating/IP) milik ROC Oil Company Ltd di lapangan Basker Manta Gummy (BMG) Australia pada 2009 lalu. Kejaksaan menuding keputusan tersebut tidak melalui "Feasibility Study" (Kajian Kelayakan), berupa kajian secara lengkap atau "Final Due Dilligence" atau tanpa adanya persetujuan dari Dewan Komisaris hingga merugikan negara Rp568,06 miliar.

"Apa yang dilakukan Ibu Karen adalah murni tindakan korporasi. Semua prosedur sudah dilakukan termasuk persetujuan dewan komisaris. Ada buktinya, lengkap. Dan dalam konteks korporasi, seharusnya yang digunakan adalah perdata atau lebih dekat lagi ke Undang Undang Perseoran Terbatas atau ketentuan korporasi yang diatur di Undang Undang BUMN," papar Soesilo.

Karen diangkat menjadi dirut PT Pertamina (Persero) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kala itu dijabat Sofyan Djalil pada 2009. Sejak 5 Februari 2009, Karen menempati pucuk pimpinan di Pertamina menggantikan Ari Hernanto Soemarno.

Kemudian pada 2013, Dahlan Iskan yang menjabat sebagai Menteri BUMN memperpanjang jabatan Karen sebagai dirut Pertamina. Saat itu, Dahlan menandatangani Surat Keputusan (SK) perpanjangan jabatan tersebut pada 3 Juni 2013.

Namun, pada Oktober 2014 Karen mengundurkan diri dari jabatan penting tersebut. Alasan utama Karen meninggalkan posisi pucuk di Pertamina karena ia ingin berkonsentrasi pada keluarganya. Ibu dengan tiga anak tersebut memang cukup sibuk selama 6,5 tahun terakhir sejak memimpin Pertamina. Selain itu, setelah mengundurkan diri, Karen menjadi pengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Meski begitu, selama hampir enam tahun mengampu jabatan sebagai dirut Pertamina, Karen berhasil mengubah dan mencatat empat sejarah penting di perusahaan minyak negara tersebut. Dia adalah perempuan pertama yang memimpin Pertamina. Dia juga menjadi dirut terlama di Pertamina pasca reformasi dengan masa jabatan enam tahun.

Dia juga mampu membawa Pertamina meningkatkan laba bersih hingga 97 persen. Bahkan, Pertamina masuk dalam Fortune Global 500 pada 2013 mengalahkan raksasa seperti PepsiCo, Unilever, dan Google.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya