Berita

Nusantara

Mahasiswa Nawacita RI Serukan Persatuan Indonesia

RABU, 17 OKTOBER 2018 | 17:14 WIB | LAPORAN:

Tahun 2019 adalah tahun yang sangat ditunggu oleh masyarakat Indonesia, pasalnya di tahun itu Negara akan menggelar Pesta Demokrasi terbesar yang diselenggarakan lima tahun sekali, yang mana dalam ajang kontestasi demokrasi ini akan diisi oleh putera terbaik Bangsa, salah satunya adalah Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo yang akan mencalonkan diri menjadi Presiden pada periode 2019-2024.

"Kepemimpinan Presiden Joko Widodo hampir genap empat tahun, dalam perjalanan beliau tidak sedikit menuai pro kontra di semua tataran kalangan masyarakat terkait kebijakan dan pembangunan beliau untuk Negeri ini. Tidak lepas dari banyaknya gerakan yang dilakukan, baik dari kalangan kelompok-kelompok ormas maupun dari kalangan mahasiswa, dalam hal itu tidak jarang pula menuai aksi yang kontroversi dan anarkis sehingga berujung pada kerusuhan," kata Koordinator Nasional Mahasiswa Nawacita RI, Abraham, Rabu (17/10), di Jakarta.

Hal inilah, yang sangat kami sayangkan karna aksi-aksi tendensius yang berujung anarkis dan cheos hanya akan merusak persatuan NKRI dan stabilitas Negara, coba kita renungkan sejenak dengan akal sehat, apabila terjadi gejolak masa di jalanan dengan membawa issue yang tendensius terhadap perpecahan Bangsa dan mengancam kedaulatan Pemerintah apa yang akan terjadi dengan Bangsa yang sangat kita cintai ini.


"Dalam situasi seperti hari ini, mahasiswa harus hadir di tengah banyaknya issue-issue yang provokatif yang akan mengakibatkan perpecahan antar golongan antar agama serta suku Bangsa untuk memberikan pendidikan politik yang etis kepada seluruh masyarakat Indonesia agar arif dan bijaksana dalam bersikap serta bertindak sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan yaitu perpecahan diantara kita, karena konsep kenegaraan kita sudah selesai diatas dasar Negara yaitu Pancasila, sopan santun dalam berucap dan saling menghargai satu sama lain adalah salah satu Budaya dari Bangsa kita," ujarnya.

Kami Mahasiswa tidak ingin melihat Bangsa Indonesia ini, terpecah belah hanya karena perbedaan pendapat, karna perbedaan pemikiran dan pendapat itu adalah sebuah Anugerah yang diberikan oleh Tuhan yang maha esa. Maka dari itu kita harus saling bertoleransi antar satu sama lain serta bahu membahu untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia Ini.

"Lebih lanjut, kata Abraham mengungkapkan beranjak dari hal diatas kami dari mahasiswa akan melaksanakan aksi damai besar-besaran untuk menyelamatkan Bangsa Indonesia dari berbagai Issue perpecahan dan tendensi politik pecah belah serta untuk menjaga Persatuan Bangsa yang berlandaskan pada Pancasila," ungkap Abraham.

Sementara itu, tema aksi damai yaitu, menyongsong Indonesia maju, sejahtera dan berkeadilan yang berlandaskan pada Pancasila. Mengajak seluruh lapisan Masyarakat untuk menjaga Negara agar tetap dalam keadaan damai dan tertib dalam menghadapi Tahun Politik.

Mengajak seluruh lapisan Masyarakat agar cerdas dan bijaksana dalam bersikap dan bertindak dalam menghadapi Pilpres 2019 agar tidak terjadi perpecahan antar sesama Bangsa Indonesia.

"Mendorong Pemerintah menyelesaikan Nawa Cita sampai tuntas dan sampai selesainya kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kami dari Mahasiswa Nawacita Repubik Indonesia Menyerahkan dan mempercayakan sepenuhnya semua urusan Negara kepada Pemerintahan RI yang Konstitusional. Kami dari Mahasiswa Nawacita Republik Indonesia siap merawat keharmonisan hubungan antar warga Negara dan bersikap Toleran antar sesama Warga Negara Indonesia," ujarnya.

Kami Mahasiswa Nawacita Republik Indonesia menegaskan kepada seluruh para elite politik di Indonesia agar tidak melakukan politisasi SARA, HOAX, serta Money Politik. Meminta secara tegas kepada seluruh elite politik di Republik Indonesia untuk berpolitik dengan Etis, Santun, Arif dan Bijaksana. NKRI Harga Mati, Perdamaian dan Persatuan Bangsa Indonesia Harga Mati, Untuk  Menyongsong Indonesia. [rry]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya