Berita

Gembong Warsono/Net

Politik

PDIP: Program OK OCE Belum Maksimal

SENIN, 15 OKTOBER 2018 | 20:31 WIB | LAPORAN:

Program One Kecamatan One Center Enterpreneurship (OK OCE) sesuai janji kampanye Anies Baswedan-Sandiga Uno di Pilgub DKI berjalan belum maksimal.

Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengatakan program yang dikeluarkan Anies ini diklaim dapat melahirkan 200 ribu pengusaha baru selama 5 tahun dengan 44 pos pengembangan disetiap kecamatan.  Bahkan nantinya, akan ada 40 ribu pengusaha baru setiap tahunnya di Jakarta.

Namun pada kenyataannya, target tersebut tidak sesuai harapan. Memang saat ini terdapat 54.564 yang terdaftar dalam program OK OCE namun belum dapat izin usahanya.


"Pada kenyataannya, dari calon pengusaha baru yang sudah terdaftar sebanyak 54.564 dari target 40.000 itu, belum bisa menjalankan usahanya karena belum mendapat izin usaha," ujar Gembong di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin (15/10)

Lanjut Gembong, baru sekitar 1.811 pengusaha yang mendapatkan izin usaha. Karena itu, masih ada puluhan ribu warga yang sudah mendaftar OK OCE, tetapi belum menjadi wirausaha karena belum mendapatkan izin.

"Artinya, dalam setahun kepemimpinan Gubernur Anies bersama Sandiaga Uno (saat itu), baru berhasil mencetak pengusaha baru sekitar 3,31 persen, terlampau jauh dari sasaran awal," ujarnya.

Hal ini diperparah dengan program-program OK OCE Gerai Tani yang jauh dari target.  Sebelumnya Pemprov menargetkan 20 Gerai disebar ke enam wilayah DKI Jakarta. Faktanya hingga kini baru ada dua Gerai Tani yakni di Ragunan, Jakarta selatan dan Klender, Jakarta Timur.

Begitu pula dengan gerai OK OCE Mart dari rencana 44 gerai pada tahun pertama namun hingga saat ini hanya ada tujuh lokasi yang ada. Gerai tersebut terdapat di daerah  Cikajang, Muara Angke, Kalibata, Jalan Benyamin Sueb, Rawamangun, Kembangan, dan Penjaringan.

"Dengan begitu terbukti sudah, program OK OCE gagal total mencapai targetnya," tutup gembong. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya