Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Pidato "Evil Winter" Jokowi Bukan Untuk Menyerang Tapi Mengingatkan

SENIN, 15 OKTOBER 2018 | 14:58 WIB | LAPORAN:

. Pidato Presiden RI, Joko Widodo dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali beberapa waktu yang menyinggung tentang "the evil winter" bukanlah dalam rangka untuk menyerang Presiden AS, Donald Trump.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengaku tidak setuju dengan pandangan yang mengatakan bahwa Jokowi menyerang Trump dengan istilah "the evil winter".

Pasalnya, menurut dia, Indonesia masih sangat membutuhkan Amerika Serikat yang masih merupakan salah satu negara adidaya.


"Mungkin bukan menyerang tapi mengingatkan. Harus dilihat pidatonya secara utuh," kata Ujang saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/10).

Dia tidak menampik kalau pidato Jokowi itu bisa saja berhubungan erat dengan adanya perang dagang antara AS dengan Tiongkok. Namun lagi-lagi ditekankannya pernyataan itu bukanlah untuk menyerang Trump.

Sebab, demi kebaikan Indonesia, Jokowi harus bisa main "dua kaki".

"Jokowi bisa saja main di dua poros. Poros Washington dan Beijing. Jadi dua negara penting bagi Jokowi. Walaupun menyerang Trump, bukan berarti cenderung ke Tiongkok," pungkas Ujang.

Presiden Jokowi menganalogikan kondisi ekonomi dunia saat ini seperti serial film Game of Thrones. Perang dagang yang terjadi seperti perseteruan antar Great Houses yang ingin ambil alih The Iron Throne.

Padahal di tengah perebutan kekuasaan itu ada ancaman bersama yang datang dari utara yakni Evil Winter. Jokowi pun yakin perseteruan yang terjadi sama-sama berdampak negatif bagi yang kalah maupun yang menang. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya