Berita

GKR Hemas/Net

Ratu Hemas: Caleg Harus Pernah Rasakan Keluh Kesah Rakyat

SABTU, 13 OKTOBER 2018 | 16:17 WIB | LAPORAN:

Para calon anggota legislatif seharusnya tidak secara instan dimunculkan. Dia harus orang yang sudah jauh hari mengabdikan diri ke masyarakat. Sosok yang pernah mengetahui, mendengar, dan merasakan keluh kesah rakyat.

Begitu pesan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas kepada peserta Workshop Capacity Building Alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di Gedung Pracimosono, Kantor Gubernur DIY (13/10)..

Ketika para caleg teramat sedikit interaksinya dengan masyarakat sebelum memasuki dunia politik, menurut Hemas, maka tak jarang aspirasi masyarakat tidak linier dengan kerja politik para wakil rakyat.

Untuk itulah, generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan, yang kini berada pada tantangan era digital diharapkan tidak melulu berkutat pada 'dunianya' saja. Namun juga mampu berada di tengah-tengah masyarakat, rasakan denyut nadi kesulitan rakyat.

Dia mengatakan, dewasa ini bangsa ini dihadapkan dengan kepraktisan. Semua aktivitas masa kini terasa begitu mudah. Ketika butuh referensi atau bahan bacaan, pesan makan, atau transportasi langsung gunakan gadget.

Hampir semuanya begitu mudah, tetapi sayangnya anak muda di era milenial kini termasuk mahasiswanya relatif asing terhadap sistem pemerintahan di negaranya sendiri.

"Kecuali beberapa mahasiswa sebagai aktivis, umumnya mahasiswa tidak mengetahui seperti apa sistem pemerintahan Indonesia? Mereka umumnya sangat awam terhadap hukum tata negara," ujarnya.

Hemas menyoroti, ketika SD atau SMP mereka begitu hafal nama para menteri, setelah mahasiswa jarang sekali yang hafal nama menterinya. Ini fakta yang terjadi di kalangan generasi muda Milenial.

"Karena itu, saya sangat mengapresiasi ketika adik-adik Alumni Beasiswa LPDP mengadakan acara ini, yang antara lain tujuannya adalah agar para Alumni Beasiswa LPDP sedikit banyak dapat memahami seperti apa sistem pemerintahan kita dengan berbagai kebijakannya agar dapat berkiprah atau memberi kontribusi pada negara," kata Hemas. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya