Berita

Inspektur Bakamla, Brigjen Polisi Sarono

Wawancara

WAWANCARA

Sarono: Penilaian Dari BPK dan Masyarakat, Kami Jadikan Pecut Untuk Lakukan Pembenahan

RABU, 10 OKTOBER 2018 | 08:58 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyematkan opini dis­claimer kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I. Bagaimana tanggapanBakamla terkait dengan hal ini? Upaya apa saja yang dilakukan Bakamla untuk memperbaiki penilaian lembaganya. Berikut penjela­san Inspektur Bakamla, Brigjen Polisi Sarono kepada Rakyat Merdeka selengkapnya :

Apa tanggapan Anda terkait dengan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I dari BPK yang menyematkan opini disclaimer kepada Bakamla?

Tentunya dengan adanya ko­reksi kita terima sebagai acuan untuk koreksi, penilaian dari BPK, penilaian dari masyarakat, ini kita terima sebagai acuan un­tuk memperbaiki. Kami sedang melakukan pembenahan, dan ini sedang berjalan. Makanya tolong dipantau, silakan satu bulan, dua bulan, satu semester, satu tahun. Kalau hal itu terjadi lagi, maka kita akan pelajari karena ibarat orang itu kan, dengan segala keterbatasan belum tentu sukses, kegagalan itu dijadikan pecut. Karena kita sendiri, sama seperti kita keluarga, ada keluarga yang lalai, itu kita ingati. Saya yakin dengan adanya satuan tugas (satgas) atau unit-unit da­lam rangka perbaikan ini pasti Bakamla bisa lebih bagus. Saya optimis, Bakamla ke depannya akan lebih bagus lagi.


Memang apa saja yang sedang diperbaiki oleh Bakamla?
Salah satu yang sedang dibangun adalah meningkatkan kapasitas personel agar lebih berkualitas. Yang dilakukan itu antara lain dengan memban­gun lingkungan pengendalian. Jadi lingkungan pengendali ini kita akan memperkuat peraturan yang membangun atau SOP. Karena kita baru dan beum lengkap SOP-nya. Kedua, kita juga sedang melakukan bimb­ingan teknis sosialisasi semua aturan, agar semua personel dari mulai pimpinan sampai yang paling bawah tahu tata kelola lembaga/kementerian bagaimana. Ketiga dengan cara melakukan pengendalian dalam rangka implementatif tugas. Ini yang lebih penting. Ibaratnya kalau kita menyetir mobil, kita sudah pandai arahnya kesana. Nanti kita lihat di perjalanan­nya. Apakah kita sudah teruji pandai melakukan tata kelola pemerintahan atau nanti yang lahir undang-undang.

Selanjutnya sambil berjalan kita mengukur analisa risiko. Jadi dalam waktu perjalanan ini kita harus mempunyai analisa risiko. Jadi memang kita harus tahu risikonya apa saja dan apa saja yang kita butuhkan agar tidak terjadi apa-apa yang kita tidak inginkan. Kemudian kita bers­inergi untuk melakukan analisa dan sinergi.

Selain itu, apa yang men­jadi fokus pembenahan di Bakamla?
Salah satunya adalah refor­masi birokrasi. Ini kita coba apa yang kita rencanakan dan kita garap, insya Allah nanti ada perubahan administrasi dan tata kelola yang baik. Kedua adalah untuk meningkatkan maturitas APIP, ini yang penting. Kita sedang melakukan usaha naik kelas. Dari yang sebelumnya kita tidak punya kelas, kan negara sedang memerintahkan agar maturitas level ini level tiga, kita minimal level dua, syukur-syukur nanti di tahun 2019 nanti level tiga. Ini sudah kita sosialisasikan untuk eselon I dan II, terus bimtek untuk Satgas sudah kita lakukan, itu diskus­inya 'berdarah-darah', artinya dengan mempelajari seluruh permasalahan di lapangan.

Terus bagaimana regenerasi untuk meningkatkan kualitas personel Anda?
Nah itu sedang berjalan. Ada 202 personel baru. Itu salah satu yang sedang dibangun dalam rangka kapasitas building pada awak kapal. Dulu belum ada. Tentunya hal-hal yang spesifik terkait dengan tata laksana peng­gunaan kapal, baik itu di bidang keuangan maupun di bidang-bidang lain termasuk gas, minyak dan sebagainya. Kemudian ke depan, akan dipandu oleh SOP dan senior, ini kan masih baru. Tentunya kalau sudah bergulir, beginilah secara sistem untuk menyiapkan personel kalau dia su­dah di kapan dia piawai. Lalu di­harapkan lahirlah pejabat-pejabat muda untuk menggantikan peja­bat-pejabat senior yang memiliki visi-misi perbaikan tata kelola. Saya yakin dengan berjalannya sistem ini kedepan akan menjadi lebih bagus lagi, karena rencana sudah direncanakan. ***

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya