Berita

Politik

Kembali, Kubu Jokowi Tuding Kebohongan Ratna Tidak Dilakukan Sendiri

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 09:58 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Pemanggilan pentolan kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno seperti Amien Rais terkait kebohongan Ratna Sarumpaet oleh polisi membuat kubu itu terkesan panik.

Hal itu disampaikan oleh Jurubicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/10).

"Kami memandang bahwa respons koalisi Prabowo-Sandi agar Polri tidak 'tergesa-gesa' menetapkan tersangka baru dalam kasus hoaks Ibu Ratna adalah sebuah kepanikan," ujar Uki biasa akrab disapa.


Sewaktu kebohongan berita penganiayaan ini belum terungkap, mereka serentak mendesak Polri agar mengusut berita penganiayaan dengan cepat. Setelah kebohongan ini terungkap, mereka terkesan tak ingin polisi bergerak cepat.

"Apakah kepanikan ini mengindikasikan sebuah keterlibatan, kami PSI tidak ingin berspekulasi sejauh itu. Satu hal yang pasti, PSI menangkap kesan bahwa kebohongan ini tidak bersifat individualis, melainkan kebohongan yang terorganisir," bebernya.

Menurutnya, ada banyak indikasi yang mengarah ke sana, apalagi kalau memahami skema "firehose of falsehood". PSI justru berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan secepat-cepatnya dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Hal ini dikarenakan hoax adalah suatu racun bagi tumbuh kembangnya demokrasi di sebuah peradaban.

"Dan kami pemuda Indonesia tidak menginginkan racun itu menyebar dan berdampak," tegasnya.

PSI menyarankan kepada Gerindra dan seluruh koalisi Prabowo-Sandi untuk kooperatif dan membuktikan ketidakterlibatannya di jalur yang tepat, yakni jalur hukum.

"Jangan membangkang dari panggilan hukum, apalagi membenarkan pembangkangan tersebut dengan melempar tuduhan-tuduhan kepada pemerintah," pungkasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya