Berita

Amien Rais/Net

Politik

Ada Indikasi Tekanan Politik Pemanggilan Amien Di Kasus Ratna

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 07:35 WIB | LAPORAN:

Tindakan Kepolisian dalam menangani Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet dinilai sudah tidak rasional.

Kordinator Komunitas Relawan Sadar Indonesia (Korsa) Amirullah Hidayat menjelaskan penilaian itu lantaran dipanggilnya Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Ia menilai pemanggilan Amien tidak ada kaitan dengan kasus Ratna.


Menurutnya pemanggilan Amien menjadi sebuah indikasi adanya tekanan besar kepada polisi dalam kasus Ratna yang menyebabkan penangan kasus tidak berjalan profesional.

"Kita berani mengatakan Polisi telah melakukan Pemerkosaan Hukum karena Pemanggilan Terhadap Pak Amien dipaksakan. Tidak ada kaitan antara PK Amien dengan penipuan Ratna. Pak Amien adalah korban Penipuan Ratna," ujar Amirullah dalam pesan elektronik, Senin (8/10).

Lebih lanjut, Amirullah menilai pemangilan tersebut menimbulkan kesan bahwa polisi ingin membungkam gerakan yang dilakukan Amien terhadap rezim Joko Widodo.

Apalagi pemanggilan bukan kepada Amien saja. Puteri beliau Hanum Rais, yang tidak memiliki kaitan dengan kasus ikut dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi.

"Sudah mangkin jelas kemana arah penanganan kasus ini oleh kepolisian," ujar Kader Muhammadiyah ini.

Amirullah menambahkan, pihaknya tidak tinggal diam dan bakal melakukan konsolidasinsi kader Muhammadiyah se-Indonesia untuk melawan pemerkosaan hukum yang dilakukan kepolisian.

Langkah ini juga dilakukan untuk mengawal kasus penanganan Ratna tidak melebar ke ranah politik.

Sebab menurutnya cara-cara penegakan hukum saat ini sudah berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara.

"itu makanya seluruh rakyat Indonesia harus bersatu untuk mengalahkan Jokowi pada Pilpres 2019. Jokowi cukup satu periode sajalah. Jika Jokowi melanjutkan periode kedua bisa sangat berbahaya, karena selain ekonomi rakyat akan makin hancur tentu juga demokrasi di negeri ini pasti akan mati," tegas Amirullah. [nes]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya