Berita

Sutopo Purwo Nugroho/RMOL

Nusantara

BNPB Akui Pengungsi Gempa Belum Terlayani Dengan Baik

RABU, 03 OKTOBER 2018 | 04:44 WIB | LAPORAN:

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi korban gempa Sulawesi Tengah mencapai 61.867 orang. Pengungsi tersebar di 109 titik pengungsian.

Jumlah pengungsi pada setiap titik penampungan bervariasi mulai 13 orang hingga ada yang sampai 10.068 orang.

"Dalam hal ini penanganan pengungsi belum semuanya kebutuhan dasar terlayani dengan baik karena keterbatasan di sana," kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta, Selasa (2/10).


Dikatakan Sutopo, penanganan pengungsi terkendala keterbatasan BBM dan persediaan logistik makanan. Selain juga kebutuhan lain seperti tenda, selimut, matras, dan air bersih.

"Masih sangat banyak diperlukan pengungsi. Memang kita perlu waktu untuk melakukan penanganan karena supply demand logistik daerah bencana mengalami gangguan," ujar Sutopo.

Data BNPB, jumlah korban tewas mencapai 1234 orang. Didapat dari rumah sakit-rumah sakit yang menampung korban jiwa di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong.  

"Korban meninggal disebabkan gempa bumi terutama runtuhan bangunan dan terjangan tsunami. Sebagian korban sudah dimakamkan. Korban meninggal diindetifikasi sebelum dimakamkan," jelas Sutopo.

Untuk korban luka berat diketahui sebanyak 799 orang dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara, berdasarkan laporan masyarakat, masih ada sekitar 152 orang yang masih dalam kondisi tertimbun reruntuhan bangunan.

"Rumah rusak 65.733 unit. Kerusakan belum diklasifikasikan rusak berat, sedang maupun ringan. Kita masih melakukan pendataan seberapa banyak di sekitar komplek perumahan yang hilang, rata dengan tanah, rusak berat yang diperkirakan tertimbun," demikian Sutopo. [lov]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya