Berita

Politik

Martimus Amin: Rezim Jokowi Rezim Horor

SELASA, 02 OKTOBER 2018 | 22:20 WIB | LAPORAN:

Rezim Joko Widodo (Jokowi) bisa saja disimpulkan sebagai rezim horor merujuk banyaknya kasus penganiayaan yang dialami orang-orang yang kritis kepada pemerintah.

Begitu disampaikan pengamat hukum dari The Indonesian Reform, Martimus Amin, melalui pesan elektronik kepada redaksi, Selasa (2/10).

Kasus terakhir, sebut Martimus, dialami aktivis Ratna Sarumpaet. Ratna diduga dianiayai dan dikeroyok tiga orang pria di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung pada Jumat (21/9) malam usai menghadiri sebuah konferensi yang dihadiri beberapa perwakilan sejumlah negara di sebuah hotel.


Ratna yang dikenal sebagai aktivis perempuan sang "Sang Marsinah Menggugat" atas keberaniannya menggugat pembantaian yang dialami buruh Sidoarjo, Marsinah, tahun 1993, itu dikeroyok hingga babak belur.  

"Selama ini kita mengenal Ratna kerap adalah sosok mengkritisi kebijakan pemerintahan. Suatu yang wajar saja di era keterbukaan saat ini. Mengapa ia sampai harus diperlakukan demikian keji. Ini membuat akal sehat kita tidak habis pikir," kata Martimus.

Dalam catatan Martimus, kejadian penganiayaan tidak hanya dialami Ratna Sarumpaet. Ada daftar panjang sejumlah aktivis yang telah menjadi korban penganiayaan dilakukan oleh  pihak yang tidak senang dengan ekspresi dan kebebasan berpendapat warga negara yang telah dijamin dalam konstitusi.

Di antaranya dialami ahli IT alumni ITB Hermasyah. Ia dikeroyok dan dibacok sekelompok orang tak dikenal karena sepak terjangnya membongkar kebohongan digital kasus chat porno Rizieq Shihab dan Firza Husein yang dijadikan bahan penyelidikan oleh kepolisian.

Kasus lainnya, penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswesan. Sebelah mata Novel buta permanen. Kasus yang mirip dialami aktivis ICW, Tama Satya Langkun, yang gencar menyoroti kepemilikan rekening gendut perwira Polri itu hingga kini belum terungkap.

Lalu serangkaian kasus penganiayaan dan pembunuhan para ulama yang dilakukan orang gila juga berlangsung di masa kekuasaan saat ini.

"Dimana keberadaan dan posisi negara yang seharusnya mampu memberi rasa aman dan melindungi segenap tumpah darah warganya. Jangan sampai kejadian terus berulang sehingga rakyat menilai bahwa penguasa era refomasi telah menjelma menjadi rezim horor," tukas Martimus.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya