Berita

Dunia

ASEAN Dorong Myanmar Beri Mandat Untuk Selidiki Kekerasan Di Rakhine

SELASA, 02 OKTOBER 2018 | 14:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Menteri Luar Negeri Asia Tenggara mendesak Myanmar untuk memberikan mandat penuh bagi komisi penyelidikan atas kekerasan di negara bagian Rakhine untuk menahan mereka yang bertanggung jawab bertanggung jawab.

Para Menlu ASEAN, yang bertemu secara informal di sela-sela Majelis Umum PBB pekan lalu, menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan itu.

Selama setahun terakhir, lebih dari 700.000 Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas beragama Buddha ke negara tetangga Bangladesh, menyusul tanggapan militer terhadap serangan terhadap pos-pos keamanan oleh gerilyawan Rohingya.


Peneliti PBB mengeluarkan laporan pada akhir Agustus lalu, menuduh militer Myanmar melakukan pemerkosaan dan pembunuhan massal dengan "niat genosida" di Rakhine dan menyerukan kepada panglima tertinggi negara itu dan lima jenderal yang akan dituntut berdasarkan hukum internasional. Myanmar membantah sebagian besar tuduhan dalam laporan itu, menyalahkan "teroris" Rohingya untuk sebagian besar laporan tentang kekejaman yang terjadi.

 Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menekankan bahwa kejadian di Rakhine adalah bencana kemanusiaan buatan manusia.

"Kami menyatakan keprihatinan kami dengan dugaan tindakan kekerasan. Ini adalah bencana kemanusiaan buatan manusia dan sesuatu yang seharusnya tidak terjadi di hari ini," tegasnya.

"Para menteri luar negeri mendesak pemerintah Myanmar agar komisi penyelidikan independen harus diberi mandat penuh untuk menyelidiki dan menahan semua orang yang bertanggung jawab sepenuhnya bertanggung jawab," tegasnya seperti dimuat Reuters. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya