Biji kopi Indonesia harus dapat diolah dengan baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pembukaan acara 'Ngopi Bareng Presiden yang digelar di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (28/9).
"Ini miris sekali, kita yang bertani tapi mereka (pihak asing) yang menikmati hasil keuntungannya. Hal ini karena, kita tidak bisa mengolah kopi kita dengan kualitas yang baik, sedangkan mereka mampu mengolah kopi dengan baik dan memberikan pelayanan yang prima," kata Sohibul dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Sebagai penikmat kopi dia menambahkan, kopi Indonesia memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarajat.
Hal ini karena, lanjut Sohibul, kondisi geografis Indonesia yang cocok untuk bertani kopi.
Hal ini karena, lanjut Sohibul, kondisi geografis Indonesia yang cocok untuk bertani kopi.
Namun, Sohibul cukup menyayangkan potensi ini kurang dioptimalkan dengan baik oleh maayarakat Indonesia termasuk pemerintahnya.
"Seperti yang sudah dilakukan oleh Kang Aher, membagikan biji kopi kepada masyarakat Jawa Barat. Pemerintah juga bisa mendukung dengan memberikan subsidi kepada masyarakat yang ingin membangun usaha mendirikan warung kopi," paparnya.
Melalui kegiatan 'Ngopi Bareng Presiden' ini Sohibul berharap para pengusaha kopi semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas kopi.
"PKS ingin ke depan, kejayaan kopi Indonesia dapat mengembalikan kesejahteraan kepada para petani. Serta kita dapat mengolah kopi dengan kualitas terbaik, sehingga jika orang ingin menikmati kopi, datang ke Indonesia," ujarnya.
Sementara tokoh peduli kopi nasional Ahmad Heryawan mengajak masyarakat mencintai kopi. Jangan sampai, dia mengingatkan, Indonesia yang memiliki banyak tanaman kopi tapi tidak mencintai kopi.
"Kopi itu minuman yang menyehatkan. Kopi itu khasiatnya anti Alzheimer's, anti kanker, menghaluskan kulit dan lainnya. Manakala yang diminum itu kopi asli. Yang digiling bukan digunting," katanya.
