Berita

Nusantara

Rektor Unsyiah Apresiasi Kepakaran Tiga Gurubesar Yang Baru Dikukuhkan

JUMAT, 28 SEPTEMBER 2018 | 04:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengukuhkan gurubesar melalui Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (27/9). Mereka yang dikukuhkan Prof. Mahidin, Prof. Muhammad Adam dan Prof. Mohammad Andalas.

Ketiga gurubesar itu kemudian menyampaikan orasi ilmiah. Dimulai dari Mahidin dengan judul Peluang dan Tantangan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Energi Baru dan Terbarukan. Lalu Muhammad Adam dengan judul Orientasi Pasar, Budaya Bisnis dan Peningkatan Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh. Dilanjutkan Mohammad Andalas dengan judul Peningkatan Kualitas Tenaga Ilmu Kesehatan Reproduksi dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Risiko Persalinan Prematur.

Rektor menjelaskan, dengan pengukuhan ini maka jumlah total gurubesar di Unsyiah menjadi 56 orang. Rektor juga berharap, tiga fakultas di Unsyiah yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Keperawatan serta Fakultas Kedokteran Gigi untuk segera memiliki gurubesar yang pertama kalinya.


Rektor optimis, bahwa jumlah gurubesar Unsyiah akan terdongkrak dengan tinggi pada tahun mendatang.

"Potensi ke arah itu masih sangat tinggi. Karena saat ini sebanyak 463 orang dosen sudah berjabatan Lektor Kepala, yaitu jabatan terakhir sebelum naik ke level gurubesar," kata Rektor dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Rektor mengungkapkan, bahwa tahun ini Unsyiah memasuki periode ketiga master plan pengembangan universitas. Fokus institusi saat ini bukan lagi hanya pada peningkatan jumlah program studi bernilai akreditasi A, tetapi juga sudah mulai berupaya untuk memiliki minimal lima program studi yang bertaraf internasional, minimal di tingkat Asia Tenggara.

"Target ini sama sekali tidak mudah, namun demikian, merujuk pada potensi yang kita miliki, dengan energi baru dari tiga profesor yang dikukuhkan hari ini, serta didukung oleh semangat kejujuran, keikhlasan, dan kebersamaan, InsyaAllah target ini akan mampu kita capai," kata Rektor.

Rektor sangat mengapresiasi kepakaran dari ketiga gurubesar Unsyiah yang baru. Misalnya kepakaran yang dimiliki Mahidin di bidang sumber daya terbarukan memang sedang menjadi perhatian dunia, seiring menipisnya energi minyak bumi.

Menurut Rektor, selain batubara, biomassa juga dianggap akan menjadi salah satu sumber energi utama di masa depan. Namun pemanfaataannya belum optimal karena proses kedua sumber energi ini membutuhkan teknologi dan metode yang efektif dan efisien.

"Oleh karena itu kepakaran Prof. Mahidin, insyaAllah akan menjadi salah satu simpul penting untuk menemukan formulasi teknologi serta metode pemanfaatan kedua sumber energi ini," kata Rektor.

Begitu pula dengan kepakaran Muhammad Adam, dimana UMKM memainkan peranan yang strategis dalam menunjang perekonomian serta membuka lapangan kerja di beberapa daerah, termasuk Aceh.

Saat ini, UMKM di Aceh telah mampu menyerap tenaga kerja hingga 275 ribu orang. Namun demikian, ada banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh UMKM di Aceh, dan permasalahan ini sedikit banyak telah menurunkan kinerja UMKM tersebut.

"Kinerja UMKM bagaimanapun sangat dipengaruhi oleh orientasi pasar dan budaya bisnis secara agregat. Namun begitu, ada banyak keunikan yang masih harus diselami tentang pengaruh signifikan orientasi pasar dan budaya bisnis terhadap kinerja UMKM ini," kata Rektor.

Sementara itu, kepakaran Mohammad Andalas juga sangat menarik, karena topik kesehatan reproduksi masih menjadi salah satu isu penting dalam masyarakat. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi, tidak terkecuali di Provinsi Aceh.

Maka pemahaman yang baik tentang ilmu kesehatan reproduksi bagi tenaga kesehatan reproduksi, serta bagi masyarakat sangat penting. Masyarakat idealnya memahami dengan baik kurun waktu usia reproduksi sehat, sehingga bisa merencanakan sebuah proses reproduksi yang tepat.

"Unsyiah memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan risiko persalinan premature ini melalui kepakaran yang dimiliki oleh Prof. Mohammad Andalas. Pengembangan lebih lanjut riset ini pun bisa sangat relevan untuk didesiminasikan di tingkat regional dan internasional," pungkas Rektor. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya