Berita

Nonton bareng Film G30S/Net

Nusantara

Adegan Di Film G30S Jangan Ada Yang Dihilangkan

KAMIS, 27 SEPTEMBER 2018 | 19:17 WIB | LAPORAN:

Setiap bangsa punya sejarah masing-masing, baik buruk maupun heroik yang sangat membekas.

Bangsa Jerman, misalnya, setiap tahun memperingati tragedi Nazi yang dimaksudkan untuk mengingat sejarah.

Demikian dikatakan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anton Tabah Digdoyo menanggapi anjuran menonton bersama Film G30S pada 30 September mendatang.  
 

 
"Isi kitab suci agama-agama banyak sejarah. Dalam Al Quran sekitar 70 persen sejarah yang baik maupun yang buruk iktibar Tuhan ajari manusia agar belajar sejarah," jelasnya kepada redaksi, Kamis (27/9).

Anton menjelaskan, sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia bukan untuk dihapus tetapi untuk dijadikan pelajaran agar tidak terulang. Sebagaimana Kitab Suci Al Quran yang diperintahkan untuk dibaca berulang-ulang bahkan sampai menghafalnya agar selalu ingat dengan kisah umat-umat terdahulu.

Dia melihat jika di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini upaya menghidupkan ideologi komunisme yang dulu diemban Partai Komunis Indonesia (PKI) makin tampak. Seperti melarang sweeping logo PKI, berpidato bahwa PKI bukan ancaman bagi Pancasila, serta menjalin kerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara terang-terangan.

"Ini melanggar KUHP pasal 107a sampai dengan 107f junto UU 27/1999. Ancamannya cukup berat, 15 tahun penjara," beber Anton.

Bahkan, akhir-akhir ini pemerintah menyarankan agar adegan-adegan yang mempertontonkan kekejaman dalam Film G30S dihilangkan.

"Saya tidak setuju film sejarah diubah-ubah. Film sejarah beda dengan film entertainment yang bisa diubah-ubah sesuai selera publik atau selera zaman," kata Anton.

Dia menambahkan, film bertema sejarah adalah saksi kehidupan sebuah bangsa.

"Adegan kekejaman dalam tersebut sudah teruji di persidangan yang terbuka dengan saksi-saksi, alat-alat bukti, diperkuat pula dengan forensik crime/scientific crime investigation valid. Itulah inti sejarah," papar Anton.

"Dan saya imbau seluruh rakyat Indonesia untuk nonton bareng Film G30S," pungkas mantan jenderal Polri tersebut. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya