Berita

Demokrat di Kantor KPI/Net

Politik

Demokrat Adukan Satu Media TV Ke KPI

RABU, 26 SEPTEMBER 2018 | 10:39 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Partai Demokrat masih terus melakukan pengusutan atas media-media di dalam negeri yang turut menyebarkan fitnah melalui media asing, Asia Sentinel.

Jika sebelumnya Demokrat mengadukan sejumlah media ke Dewan Pers, kini mereka kembali membuat aduan ke Komisi Penyiaran Indonesia.

Rombongan yang dipimpin Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan itu datang ke Kantor KPI Pusat di Jakarta, Rabu (25/9).

“Pagi ini rombongan Demokrat menyambangi KPI Pusat terkait dengan lanjutan kasus fitnah berita Asia Sentinel kepada ketua imum kami yang disebarkan oleh media di Indonesia,” jelasnya dalam akun Twitter pribadinya.

Secara terpisah Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membenarkan kabar pengaduan tersebut. Menurutnya, ada satu media televisi yang dilaporkan Demokrat ke KPI.

“Iya melaporkan ke KPI dengan terlapor Metro TV,” sebut Ferdinand saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL sesat lalu.

Asia Sentinel sempat memuat artikel yang menyudutkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun demikian, media yang konon berbasis di Hongkong itu telah meminta maaf dan menghapus artikel dari laman situs mereka.

Sejumlah media di tanah air sempat menukil artikel dari Asia Sentinel tersebut dan dipermasalahkan oleh Demokrat karena tidak melakukan klarifikasi.

Sementara Demokrat telah melakukan penyelidikan tentang dalang di balik penerbitan artikel tersebut hingga ke Hongkong. Namun demikian, rombongan yang dipimpin Hinca itu tidak menemui kantor Asia Sentinel sesuai dengan alamat yang tertera di situs.

Selain itu, mereka juga sempat menanyakan ke Dewan Pers Hongkong tentang keberadaan Asia Sentinel. Hasilnya, Dewan Pers Hongkong tidak mengakui dan tidak pernah mengenal media tersebut. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya