Berita

Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika menerima Kanselir Jerman Angela Merkel/Repro.

Dunia

Kesehatan Presiden Aljazair Dipertanyakan

SABTU, 22 SEPTEMBER 2018 | 14:23 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Di tengah berbagai spekulasi mengenai kondisi kesehatannya, awal pekan ini, Senin (17/9), Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika menggelar pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di ibukota Alzir.

Ini adalah salah satu kemunculan Bouteflika di depan publik yang terbilang jarang sejak mengalami serangan stroke tahun 2013 lalu.

Pertemuan dengan Merkel pun sebenarnya dijadwalkan tahun lalu. Tetapi ketika itu dibatalkan karena Bouteflika disebutkan mengalami serangan bronkitis, dan baru kali ini dapat digelar.


Ketidakhadiran Bouteflika dalam banyak kegiatan sebelumnya sedikit banyak mempengaruhi kondisi politik. Ketidakmampuan seorang pemimpin menjalankan tugas sehari-hari tentu melahirkan spekulasi politik yang tidak sedikit mengenai keberlangsungan kepemimpinan dan calon penggantinya.

Pertanyaan mengenai kondisi kesehatan Bouteflika ini tidak hanya disampaikan kalangan dalam negeri. Pihak-pihak di luar di negeri pun ikut mempertanyakan. Bahkan ada yang terang-terangan meragukan kesehatan Bouteflika.

Mantan dutabesar Perancis untuk Aljazair, Bernard Bajolet, misalnya, termasuk yang meragukan kemampuan Bouteflika memimpin.

Dalam sebuah wawancara dengan media Perancis, Le Figaro, baru-baru ini, Bajolet menceritakan pengalamannya bertugas di Aljazair.

Bajolet yang juga adalah kepala Direktorat Jenderal Keamanan Eksternal (DGSE) Perancis itu menambahkan, Aljazair mengalami guncangan politik saat presiden Aljazair memerintahkan pemecatan beberapa pejabat senior sebelum pemilihan berikutnya.

Bagi beberapa orang, Bouteflika adalah “presiden buatan”.

“Presiden Bouteflika, dengan segala rasa hormat yang saya rasakan untuknya, hidup secara artifisial. Dan tidak ada yang akan berubah dalam masa transisi ini," tambahnya.

Sebelumnya wartawan dan aktivis Aljazair, Layla Haddad, juga menyampaikan pandangan yang sama.

Pada bulan Juni lalu, Layla Haddad merilis dua video yang mengkritik pemerintah Aljazair, Bouteflika, dan saudara yang juga merangkap penasihat Bouteflika, Said Bouteflika.

Video pertama direkam di studio Parlemen Eropa di Brussels, yang membuat marah kedutaan besar Aljazair di Belgia. Dalam video tersebut, Layla Haddad menggambarkan Bouteflika sebagai "tumpukan daging."

Analis politik Argentina, Adalberto Agozino, juga mempertanyakan kemampuan Bouteflika mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima dalam pemilihan 2019.

Dia juga menafsirkan pembersihan para perwira militer Aljazair sebagai cara untuk menghapus rintangan sebelum pemilihan.

“Konstitusi Aljazair menetapkan maksimum dua periode kepresidenan lima-tahun. Tetapi Presiden Abdelaziz Bouteflika, 81 tahun, dan terikat kursi roda sejak 2013, akan mencalonkan diri untuk periode kelima berturut-turut dalam pemilihan tanpa pengawasan internasional,” jelas Agozino. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya