Berita

Venezuela/Net

Dunia

Pejabat AS Pernah Temui "Komplotan" Militer Untuk Kudeta Maduro?

SENIN, 10 SEPTEMBER 2018 | 13:07 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pejabat di pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pernah menggelar pertemuan rahasia dengan para pejabat militer Venezuela untuk membahas rencana untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Begitu kabar yang dimuat New York Times akhir pekan kemarin. Kabar tersebut menyebut bahwa setidaknya tiga kelompok berbeda dari tubuh militer Venezuela terlibat dalam upaya untuk menggulingkan pemimpin Venezuela tersebut.

Menurut laporan itu, ada rencana untuk kudeta pada musim panas 2017 lalu dan pada bulan Maret dan Mei tahun ini. Namun, ketika para pejabat Amerika Serikat menolak untuk bekerja sama, rencana untuk penggulingan Maduro menjadi berantakan.


Laporan itu muncul hanya sebulan setelah dua ledakan drone terjadi di dekat Maduro dalam upaya pembunuhan yang jelas. Maduro sendiri menyalahkan Amerika Serikat dan Kolombia atas serangan tersebut.

Al Jazeera
memuat bahwa Trump pernah mengeluarkan ancaman  intervensi militer terhadap Venezuela sebelumnya.

"Rakyat menderita dan mereka sekarat. Kami memiliki banyak pilihan untuk Venezuela termasuk kemungkinan opsi militer jika diperlukan," kata Trump pada bulan Agustus 2017.

Menurut laporan New York Times, sejumlah pejabat militer Venezuela melihat deklarasi itu sebagai peluang untuk membangun saluran komunikasi dengan Amerika Serikat. Pada saat itu sejumlah pejabat militer dalam 'komplotan' kudeta bertemu diam-diam dengan pejabat Amerika Serikat. Namun pada akhirnya tidak menemukan titik kesepakatan.

Gedung Putih tidak menanggapi laporan New York Times secara langsung soal laporan tersebut. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya