Berita

Pemilu Swedia/Net

Dunia

Nasionalis Kantongi Banyak Suara Di Pemilu Swedia

SENIN, 10 SEPTEMBER 2018 | 07:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Partai anti-imigrasi Swedia mengantongi banyak suara dalam pemilihan umum legislatif yang digelar akhir pekan kemarin (Minggu, 9/10).

Dengan sekitar 80 persen surat suara telah dihitung, kaum nasionalis Swedia Demokrat (SD) telah memenangkan sekitar 18 persen suara, naik dari 12,9 persen pada pemilihan sebelumnya.

Sementara itu, koalisi tengah-kiri yang berkuasa sedikit unggul dari rivalnya, aliansi tengah-kanan dengan perolehan masing-masing sekitar 40 persen.


Tidak ada kubu yang memenangkan mayoritas, dan kedunya telah berjanji tidak akan memerintah dengan SD.

Menanggapi hasil awal, pemimpin SD Jimmie Akesson mengatakan optimismenya kepada pendukung.

"Kami meningkatkan kursi kami di parlemen dan kami melihat bahwa kami akan mendapatkan pengaruh besar atas apa yang terjadi di Swedia selama beberapa minggu, bulan, dan tahun mendatang," ujarnya seperti dimuat BBC.

Untuk diketahui bahwa Swedia menggunakan sistem perwakilan proporsional, di mana masing-masing pihak dialokasikan sejumlah kursi di setiap daerah pemilihan yang secara luas sejalan dengan bagian yang didapatkannya dalam pemungutan suara.

Salah satu isu utama yang menjadi sorotan selama masa kampanye lalu adalah imigrasi.

Swedia diketahui tengah mengalami peningkatan ekonomi. Namun banyak pemilih khawatir bahwa layanan perumahan, kesehatan dan kesejahteraan telah mendapat tekanan dari gelombang imigrasi selama krisis migran 2015.

Tahun itu Swedia mengambil rekor 163.000 pencari suaka yang merupakan rekor tertinggi di Uni Eropa.

Selain itu, banyak pemilih juga prihatin tentang kekerasan. SD menghubungkan peningkatan kasus penembakan yang terjadi dengan peningkatan imigrasi, meskipun angka resmi tidak menunjukkan korelasi.

Selain imigrasi, perubahan iklim adalah masalah yang banyak diperhatikan orang Swedia, terutama setelah musim panas yang panjang dan panas serta kebakaran hutan yang parah. Selama gelombang panas, sekitar 25.000 hektar hutan terbakar. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya