Berita

Dubes Rusia/RMOL

Dunia

Dubes Rusia: Serangan Kimia Di Suriah Sebatas Rekayasa

KAMIS, 06 SEPTEMBER 2018 | 19:03 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Serangan kimia yang dikabarkan kerap terjadi di Suriah di bawah rezim Presiden Bashar Al Assad tidak labih dari sekadar rekayasa semata.

Dutabesar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam kunjungannya ke redaksi Rakyat Merdeka (Kamis, 6/9) menjelaskan, baru-baru ini ada kabar yang menyebut bahwa dugaan serangan kimia terbaru terjadi di Provinsi Idlib, Suriah.

Kabar semacam ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya juga pernah ada kabar soal serangan kimia di Provinsi Duma Suriah yang dituduhkan pasa rezim Assad.


"Kemungkinan besar ada 'pementasan' palsu terkait serangan kimia di Idlib Suriah baru-baru ini. Pasalnya, tuduhan terdahulu terkait dengan serangan kimia di Duma telah terbukti palsu dan hanya settingan belaka," jelasnya.

Dia lebih lanjut menjelaskan soal bukti yang dimiliki Rusia. Salah satunya terkait dengan beredarnya video yang menunjukkan seorang anak laki-laki Suriah disemprot air dan disebut bahwa dia baru saja menjadi korban serangan kimia.

"Jurnalis kita menemukan bahwa kenyataanya tidak seperti itu," sambungnya.

Dia menjelaskan bahwa jurnalis Rusia mengingestigasi dengan mencari tahu keberadaan anak laki-laki dalam video itu. Jurnalis tersebut menemuinya dan keluarganya.

"Anak itu dan keluarganya menceritakan bahwa mereka bukanlah korban serangan zat kimia. Mereka bercertita bahwa pada saat itu mereka berada di rumah sakit untuk perawatan biasa ketika tiba-tiba sejumlah orang menyprotkan air dan memberi kue serta mengambil gambar," tuturnya.

Gambar-gambar itulah yang kemudian direkayasa dan diklaim sebagai korban serangan kimia.

"Hal itulah yang digunakan oleh pihak lain untuk menyerang rezim Assad," jelasnya.

Padahal, sambung Dubes Vorobieva, komunitas internasional, bahkan sejumlah negara termasuk Amerika Serikat pernah terlibat langsung dan mengetahui dengan pasti pemusnahan senjata kimia yang dimiliki oleh Suriah

“Mereka, termasuk Amerika Serikat, mengetahui dengan pasti bahwa Suriah tidak lagi memiliki senjata kimia," tegasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya