Berita

Dunia

Ada Wabah Demam Di Afrika, China Perketat Aturan Pengiriman Babi

SENIN, 03 SEPTEMBER 2018 | 11:47 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China memberlakukan larangan masuk babi dan produk babi dari provinsi-provinsi yang telah melaporkan wabah demam babi Afrika. Keputusan itu diambil pada Minggu (2/9) menyusul temuan pihak berwenang soal adanya kasus keenam virus menular tersebut.

Langkah tersebut diumumkan oleh Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China. Ini adalah keputusan yang paling drastis sejak negara itu menemukan kasus pertama virus mematikan itu sebulan yang lalu. Temuan itu meningkatkan kekhawatiran tentang penyebarannya melalui kawanan babi terbesar di dunia.

China sendiri telah menemukan enam kasus penyakit di lima provinsi, yakni di timur laut Liaoning, Henan tengah, dan provinsi bagian timur Anhui, Jiangsu dan Zhejiang.


Larangan terbaru itu, seperti dimuat Reuters, akan secara efektif mencegah rumah jagal dan pabrik pengolahan daging dari menggunakan babi atau babi dari daerah yang terkena dampak. Selain itu juga menghentikan babi dan produk babi agar tidak diangkut keluar dari daerah-daerah itu juga akan menyebabkan gangguan besar terhadap bisnis dari petani, rumah pemotongan hewan dan pengolah daging.

Dalam wabah keenam dan yang paling baru terjadi, terdapat 134 babi meninggal karena penyakit di kota Xuancheng di provinsi Anhui timur.

Kementerian itu juga mengatakan telah memusnahkan lebih dari 38.000 babi pada 1 September demi menahan penyebaran wabah. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya