Ilustrasi/Amelia Fitriani
Perhelatan akbar Asian Games yang berlangsung selama dua minggu dan berakhir pada Minggu (2/9) kemarin memberikan banyak dampak positif bagi Presiden Joko Widodo yang juga calon petahanan dalam pemilu presiden tahun 2019 mendatang.
Upacara pembukaan dan penutupan yang spektakuler dan banyak diapresiasi banyak pihak, serta penyelenggaraan pertandingan berbagai cabang olahraga yang relatif baik tanpa ada masalah berarti menjadi "panggung" tersendiri bagi Jokowi.
Analis politik dari LIPI, Syamsuddin Haris mengatakan,perhelatan pesta olahraga Asia itu berimbas pada meningkatnya elektabilitas Jokowi.
"Upacara pembukaan yang spektakuler menjadi kampanye yang sukses untuk
incumbent, terutama untuk menarik pemilih
swing dan generasi millennial yang jumlahnya sangat signifikan," jelasnya dalam artikel yang dimuat
Associated Press dan dipublikasi ulang
SCMP.
Jokowi bisa dibandingkan dengan Barack Obama ketika pertama kali terpilih pada tahun 2014. Obama dan penasihatnya, begitupun dengan Jokowi, berhasil mengembangkan kredibilitasnya sebagai presiden dan juga calon petahana.
Haris mengatakan, Asian Games juga secara positif menyoroti perbedaan etnis dan agama di Indonesia. Hal itu membuat semakin sulit untuk mengeksploitasi perpecahan selama kampanye pemilihan presiden nanti.
"Orang-orang Indonesia melihat bagaimana para atlet berjuang untuk kemenangan, untuk medali emas, dan pemenangnya bukan hanya Muslim, tetapi juga keturunan China, Kristen, Hindu dan Budha," kata Haris.
"Ini tentu akan meredam masalah sektarian dan etnis yang digunakan dalam pemilihan presiden 2014," tambahnya.
Meski begitu, bukan berarti pesaing Jokowi dalam pemilu presiden 2019 mendatang, Prabowo Subianto, kehilangan panggung.
Kendati tidak signifikan menjadi sorotan, namun sebagai ketua asosiasi Pencak Silat, Prabowo kerap tampil di televisi nasional dan Pencak Silat sendiri berhasil menyumbang banyak medali. Dalam satu momen bahkan Jokowi dan Prabowo dirangkul bersama oleh salah atlet Pencak Silat yang memenangkan medali emas dengan bendera merah-putih yang menyelimuti.
Sementara itu, analis Asia di Verisk Maplecroft, yakni konsultan risiko bisnis dan politik, Hugo Brennan mengatakan bahwa pemuda Indonesia saat ini membentuk 35-40 persen pemilih dan akan memainkan peran yang menentukan dalam pemilihan presiden 2019. Ajang Asian Games mampu menjadi "pintu masuk" untuk bisa lebih merangkul suara di kalangan pemuda.
"Aksi sepeda motor Jokowi selama upacara pembukaan dibagikan secara luas di media sosial dan akan memoles kredibilitasnya yang keren di antara konstituen penting ini," jelas Hugo.
Hal senada juga disampaikan oleh analis Eurasia Group, Peter Mumford. Dia mengatakan bahwa Asian Games mungkin akan membuat jajak pendapat dalam pemilihan presiden berubah, namun tetap Jokowi ada di pihak yang menguntungkan.
"Saya pikir penampilan Jokowi dan Indonesia di Asian Games akan membuat presiden sedikit gonjang-ganjing di jajak pendapat, tetapi saya tidak yakin itu mengubah secara signifikan peluangnya untuk terpilih kembali," kata Mumford.
[mel]