Berita

Imran Khan/Net

Dunia

Pergi Kerja Dengan Helikopter, PM Pakistan Kebanjiran Kritik

JUMAT, 31 AGUSTUS 2018 | 09:17 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gaya hidup Perdana Menteri Pakistan yang barum Imran Khan menjadi cemoohan warga Pakistan di sosial media.

Pasalnya, Khan sering menggunakan alat transportasi tidak biasa untuk melakukan perjalanan dari rumah pribadinya ke kediaman resminya yang diberikan negara atas jabatannya serta ke kantornya. Dia kerap menggunakan helikopter untuk bepergian dengan jarak sekitar 15 kilometer tersebut.

Dimuat BBC, pilihan mengundang banyak kecaman karena dinilai terlalu boros. Hal itu bertentangan dengan janji-janjinya untuk membuat birokrat dan politisi mengencangkan ikat pinggang mereka, alias berhemat.


Menyusul kecaman yang muncul, Menteri Informasi Fawad Chaudry memberikan pembelaan. Berbicara pada konferensi pers pekan ini, dia mengklaim helikopter itu merupakan pilihan murah dengan biaya rendah, sekitar 55 rupee atau sekitar 0,77 dolar AS per kilometer.

"Kami memiliki dua pilihan untuk perjalanan perdana menteri, yakni oleh iring-iringan mobil yang dapat menyebabkan blokade lalu lintas atau dengan helikopter," katanya.

"Ada perbedaan antara budaya VIP dan protokol keamanan," sambungnya.

Pernyataan itu bukannya meredam kritik, justru menambah kritik dari masyarakat Pakistan.

Orang-orang skeptis bahwa perjalanan dengan helikopter bisa sangat murah.

Tagar #Helicopter pun sempat menjadi tren Twitter teratas di Pakistan awal pekan ini di mana lebih dari 16.000 tweet menggunakan tagar itu dan banyak membuat lelucon tentang klaim tersebut.

Salah seorang pengguna Twitter di Pakistan @SadiaShaukat10berguyon satir soal Khan. Dia membandingkan biaya transportasi Khan dengan aplikasi transportasi online Pakistan, Careem.

"Jadi sekarang helikopter lebih murah daripada Careem dan Uber. Pemerintah harus memulai pelayanan helikopter untuk semua orang jadi mereka bisa menghemat uang mereka," tulisnya.

Beberapa pengguna lain banyak yang membuat meme atau gambar satir terkait hal tersebut. [mel]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya