Berita

Machar dan Kiir/Net

Dunia

Pemberontak Sudan Selatan Batal Teken Kesepakatan Damai

RABU, 29 AGUSTUS 2018 | 14:10 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin pemberontak Sudan Selatan Riek Machar bersama dengan kelompok oposisi utama lainnya menolak menandatangani rancangan perjanjian damai dengan pemerintah yang akan mengakhiri perang saudara yang brutal.

Keputusannya itu mengejutkan, mengingat dia dan Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir telah menandatangani perjanjian gencatan senjata dan pembagian kekuasaan bulan lalu. Perjanjian itu adalah salah satu dari serangkaian terobosan nyata dalam beberapa bulan terakhir.

Ketika Sudan Selatan satu langkah menuju perdamaian, Machar tiba-tiba memutuskan untuk menolak menandatangani perjanjian damai untuk menerapkan kesepakatan penuh.


"Kelompok-kelompok oposisi utama Sudan Selatan, termasuk SPLM-IO (fraksi Machar), menolak menandatangani dokumen akhir yang menuntut agar reservasi mereka dijamin di dalamnya," kata Menteri Luar Negeri Sudan Al-Dierdiry Ahmed kepada wartawan di Khartoum seperti dimuat Al Jazeera.

Sudan sendiri merupakan negara yang membantu memediasi konflik di Sudan Selatan.

Penolakan Machar mengkhawatirkan, mengingat kesepakatan damai sebelumnya hanya bertahan beberapa bulan sebelum pertempuran dilanjutkan.

Kiir menyalahkan runtuhnya perjanjian damai sebelumnya tentang pengaruh asing. [mel]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya