Berita

Foto/Net

On The Spot

Kontainer Jadi Ruang ICU & Operasi RSUD Mataram

Trauma Gempa, Pasien Minta Tetap Dirawat di Tenda
RABU, 29 AGUSTUS 2018 | 11:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Trauma merupakan hal yang sulit dihilangkan dari orang yang baru tertimpa musibah. Hal itu juga yang dialami ratusan pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 Senin pagi (27/8), suasana di RSUD Mataram ramai seperti biasanya. Ratusan pasien dan pengantar memadati rumah sakit yang berada di Jalan Bung Karno, Kecamatan Mataram, Kota Mataram itu. Kebanyakan merupakan pasien yang mesti berobat pasca sejumlah gempa menerpa Lombok beberapa waktu belakangan.

Bedanya, hari itu para pasien dan pengantar tidak dilayani di dalam ruangan atau bangsal rawat. Mereka dirawat dan dilayani di puluhan tenda yang dipasang di halaman RSUD. Halaman RSUD bak rumah sakit lapangan.

Layaknya pelayanan di ru­mah sakit pada umumnya, di tenda-tenda darurat tersebut juga dilengkap beberapa poliklinik. Poliklinik hingga ruang pera­watan pun terbilang lengkap. Dari pengamatan, poliklinik untuk semua penyakit tersedia di tenda-tenda tersebut.

Pendaftaran terletak di bagian depan, dekat pintu masuk. Sedangkan bagian perawa­tan terletak agak ke belakang, namun tetap mudah diakses karena dekat dengan pintu keluar. Hari itu, ratusan pasien dan pengantar memadati rumah sakit darurat ini.

Jika pelayanan poliklinik dan rawat inap berada di tenda, lain halnya dengan ruangan khusus operasi dan ICU. Pengelola RSUD Kota Mataram mendap­atkan bantuan berupa kontainer bekas. Hari itu, ada beberapa pasien yang telah usai dioperasi. Tak banyak yang bisa masuk ke ruangan itu karena mesti steril.

Di sisi lain, kerusakan bangu­nan utama rumah sakit tersebut memang terlihat cukup parah. Beberapa bagian bangunan ambruk hingga rata dengan ta­nah. Di bagian-bagian lainnya, dinding-dinding penyangga atap retak dengan lebar yang lumayan besar.

Namun, di beberapa sisi, struktur bangunan tidak hancur. Sehingga, pekerjaan rekonstruk­si bisa dilakukan segera. Pagi itu, puluhan petugas mulai membe­nahi beberapa sisi bangunan. Bahan-bahan material dan alat untuk pekerjaan rekonstruksi pun telah tersedia.

Hari itu, Suhaedi terlihat se­dang duduk di ruang tunggu bagian farmasi di tenda darurat RSUD Mataram. Mata dan telinganya mesti waspada men­dengarkan panggilan petugas. Maklum saja, suasana di seki­tarnya cukup riuh.

Setelah menunggu, Suhaedi pun mendapatkan apa yang ditunggunya. Dia menerima satu kantong plastik yang berisi obat untuk penyakit jantung. Kantong plastik itu pun segera dimasukkan ke dalam tas kecil yang dibawanya.

Meski dilayani di dalam ban­gunan darurat, Suhaedi menilai tidak ada perbedaan dari sebe­lumnya. Dia bilang, petugas-petugas di rumah sakit itu tetap melayani seperti biasa.

"Sama saja, Kan ini saya ambil obat rawat jalan, sebel­umnya juga pelayanannya ya be­gini. Antre, nunggu, ambil obat, cuma tempatnya saja beda," ujar Suhaedi.

Dia pun maklum jika sejum­lah layanan dilakukan di dalam tenda. Dia juga sebenarnya tahu kalau sejumlah ruangan di da­lam rumah sakit itu sebenarnya masih bisa difungsikan normal seperti hari-hari biasa sebelum gempa menerjang.

"Untuk sekarang ini, memang lebih baik begini dulu. Masih ada trauma kalau di dalam ruangan, atau gedung. Takut ada kejadian lagi. Kan di rumah sakit ini juga sempat ada kejadian pasien har­us dibawa keluar ruangan karena gempa," ujarnya. ***

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya